Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyatakan kesiapan untuk melaksanakan program strategis nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi para pelajar yang ada di 2.137 sekolah yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di wilayah itu.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Christian Sohilait, di Jayapura, Kamis, mengatakan program CKG merupakan salah satu langkah penting dalam mendukung terwujudnya generasi emas Indonesia melalui deteksi dini kondisi kesehatan anak-anak sekolah.
“Pemeriksaan kesehatan gratis ini sangat membantu karena tidak semua sekolah memiliki ruang atau biaya untuk melakukan pemeriksaan secara mandiri. Dengan adanya CKG, anak-anak bisa mengetahui kondisi kesehatannya sejak dini dan lebih peduli terhadap gaya hidup sehat,” katanya.
Baca juga: Percepat layanan CKG, Merauke lengkapi semua puskesmas dengan USG
Menurut Sohilait, program yang diinisiasi oleh pemerintah pusat tersebut sangat relevan untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul di masa depan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau orang tua siswa untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai bentuk pemenuhan hak anak.
“Pemeriksaan ini penting karena jika anak diketahui memiliki masalah kesehatan sejak dini, maka pengobatan atau tindak lanjut bisa segera dilakukan. Pencegahan harus dimulai dari sekarang demi menciptakan SDM unggul,” ujarnya.
Dia menjelaskan Program CKG juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan layanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan secara terpadu, terutama di wilayah timur Indonesia.
Baca juga: Dinkes: 250 pelajar di Kota Jayapura lakukan cek kesehatan gratis
“Apalagi terdapat 13 jenis pemeriksaan yang penting untuk mewujudkan generasi emas Papua, sehingga sangat penting dilakukan CKG pada awal pelajaran 2025/2026,” katanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Papua Arry Pontiku mengatakan terdapat sekitar 13 jenis pemeriksaan yang dilakukan dalam PKG, disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Untuk tingkat SD, pemeriksaan bersifat non-invasif atau tanpa pengambilan sampel darah, dengan metode kuesioner dan pemeriksaan fisik ringan.
Baca juga: Siswa Sekolah Rakyat Pamekasan ikuti Cek Kesehatan Gratis
"Untuk tingkat SMP, pemeriksaan dilakukan secara invasif meliputi deteksi anemia, gula darah sewaktu (GDS), hepatitis, serta penyuluhan terkait imunisasi HPV. Sedangkan untuk SMA, pemeriksaan hampir sama namun tanpa pertanyaan imunisasi HPV," katanya.
Menurut Arry, pemeriksaan di Sekolah Rakyat juga mencakup deteksi penyakit kulit seperti kusta, frambusia, dan skabies, serta malaria yang masih menjadi perhatian di Papua.
"CKG kegiatan ini merupakan investasi besar pemerintah dalam bidang kesehatan untuk mendukung pencapaian generasi emas Indonesia, terutama dalam konteks bonus demografi," ujarnya.
Baca juga: Siswa Sekolah Rakyat Handayani tes kesehatan sebelum masuk asrama
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.