Samarinda (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyiapkan Kampung Inggris sebagai upaya membiasakan warga bertutur bahasa Inggris untuk menyambut tamu maupun wisatawan mancanegara (wisman) melalui pembinaan intensif dengan menggandeng pihak yang memiliki kompetensi.
"Untuk persiapan pusat Kampung Inggris sudah ada lahan seluas 2 hektare di Desa Semoi Dua, Kecamatan Sepaku, kawasan IKN, namun untuk kawasan Kampung Inggris kami ingin bukan hanya di lahan 2 hektare itu saja, tetapi di seluruh desa," ujar Direktur Pelayanan Dasar OIKN Suwito di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa.
Menurut dia, Kampung Inggris yang segera dibentuk ini untuk memudahkan pihaknya dalam melakukan pembinaan terhadap warga setempat dengan mengutamakan percakapan (conversation), sehingga penduduk setempat menjadi lancar ketika bertutur dalam bahasa Inggris.
Baca juga: OIKN penuhi kebutuhan pendidikan bangun sekolah terpadu internasional
"Kami juga akan mengajak tamu asing yang datang ke IKN untuk mengunjungi Kampung Inggris dan mengupayakan tamu tersebut bisa berinteraksi dengan penduduk setempat, sehingga warga lokal akan semakin lancar dalam bertutur bahasa Inggris," katanya.
Sebelumnya, saat menjadi narasumber dalam pelatihan "Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Profesi Jurnalistik di Provinsi Kalimantan Timur" di Samarinda, Senin (28/4), ia juga mengatakan bahwa pemanfaatan lahan seluas 2 hektare itu sudah mendapat persetujuan dari Kepala Desa Semoi Dua.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, pembentukan Kampung Inggris ini merupakan bagian dari komitmen OIKN dalam menerapkan Trigatra Bangun Bahasa, yakni utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.
Baca juga: OIKN bentuk kerja sama strategis bangun pendidikan bertaraf dunia
"IKN mengusung visi kota dunia untuk semua, sehingga dalam proses pembangunannya menerapkan tiga konsep pendekatan, yakni kota hutan (forest city), kota spons (sponge city), dan kota cerdas (smart city)," tuturnya.
Terkait kota cerdas yang diimplementasikan penggunaan bahasa, lanjut Suwito, pihaknya tetap mengutamakan bahasa Indonesia dalam interaksi sehari-hari, termasuk dalam penamaan tempat maupun petunjuk.
Sedangkan dalam upaya melestarikan bahasa daerah, salah satu hal yang dilakukan adalah kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dengan menggelar berbagai kegiatan maupun lomba pidato dengan bahasa daerah, terutama bahasa Suku Balik yang sejak lama tinggal di Sepaku.
Baca juga: OIKN: Kampus dari Inggris tertarik masuk ke sektor pendidikan di IKN
"Sedangkan sebagai langkah menguasai bahasa asing, maka salah satu cara yang kami tempuh adalah membentuk Kampung Inggris, karena bagaimanapun IKN merupakan kota internasional yang akan banyak dikunjungi orang asing, termasuk wisman," ucap Suwito.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025