OIKN-Kaltim sasar 3.000 keluarga risiko stunting lewat satgas khusus

6 hours ago 4

Samarinda (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama BKKBN Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan pihak terkait berkolaborasi menyasar 3.000 keluarga risiko stunting di wilayah delineasi IKN lewat satgas khusus, sebagai upaya menekan prevalensi stunting di kawasan tersebut.

"Prevalensi stunting di Provinsi Kaltim secara umum tergolong tinggi yang mencapai 22 persen, di atas rata-rata nasional yang tercatat 19 persen," ujar Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Provinsi Kaltim Nurizky Permanajati di Samarinda, Minggu.

Untuk itu, kata dia, dibutuhkan kolaborasi dengan banyak pihak atau dengan pola pentahelix, yakni dengan kerja sama antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media untuk percepatan penurunan stunting.

Dalam hal ini, setiap pihak memiliki kewenangan yang berbeda sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, mulai dari sisi kebijakan, hasil penelitian, pendanaan, pola kolaboratif, hingga informasi maupun edukasi dalam penanganan maupun pencegahan stunting.

Edukasi tersebut meliputi tentang pentingnya orang tua dalam menjaga pola hidup sehat mulai sanitasi hingga pola konsumsi, karena keduanya merupakan hal yang memiliki kaitan erat dengan nutrisi yang dibutuhkan baik oleh ibu hamil atau ibu menyusui, anak yang masih dalam kandungan sampai anak lahir.

Baca juga: DPMPD Kaltim libatkan pentahelix percepat penurunan stunting

Edukasi, lanjutnya, terutama terkait 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), sehingga ibu hamil maupun ibu menyusui bisa memahami bagaimana menjaga makanan yang dikonsumsi untuk memenuhi gizi sejak anak dalam kandungan sampai usia 2 tahun agar anak tidak stunting.

"1.000 HPK menjadi perhatian serius bagi kami karena di masa tersebut merupakan masa yang harus diwaspadai, mengingat di periode ini stunting dapat terjadi, sekaligus masih dapat dicegah atau masih dapat dikoreksi," ujar Kiky, sapaan akrabnya.

Terkait dengan kolaborasi ini, BKKBN Kaltim pun telah menggelar Apresiasi dan Monitoring Evaluasi Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) Tingkat Provinsi Kaltim yang digelar di Kantor OIKN, Jumat (5/12).

Kegiatan tersebut dihadiri 150 peserta dari berbagai unsur, mulai dari OIKN, Pemprov Kaltim, pemda se-Kaltim, Tenaga Pelaksana Gizi (TPG), hingga mitra kerja swasta. Kehadiran beragam pemangku kepentingan ini menunjukkan semakin kuatnya kolaborasi dalam menurunkan angka stunting sebagai bagian dari komitmen daerah menuju generasi yang lebih sehat dan produktif.

Baca juga: DKP Kaltim gencarkan Gemarikan untuk tekan stunting

"Saat ini Pemprov Kaltim bersama OIKN telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk pencegahan dan penurunan stunting di wilayah delineasi IKN. Sebanyak 3.000 sasaran keluarga risiko stunting telah ditetapkan untuk mendapatkan edukasi terkait nutrisi dan akses air bersih. Dua aspek penting yang menjadi fondasi kesehatan ibu dan anak di wilayah tersebut," katanya.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |