Nexus3 Foundation: POP ditemukan di sperma sebab kualitas sperma turun

1 month ago 18
...Laki-laki yang menggunakan parfum, produk perawatan kulit, periksa saja darahnya

Jakarta (ANTARA) - LSM Nexus3 Foundation mengungkapkan Polutan Organik Persisten (POP) yang ditemukan dalam sperma menyebabkan penurunan kualitas sperma pada laki-laki muda.

"Keberadaan plastic chemical ini menyebabkan penurunan kesehatan reproduksi laki-laki. Penelitiannya 20 tahun. Salah satu indikatornya itu adalah kualitas sperma anak-anak muda zaman sekarang," kata Senior Advicer Nexus3 Foundation Yuyun Ismawati di Jakarta, Selasa malam.

"Laki-laki seluruh dunia kualitas spermanya sama dengan sperma kakek-kakek karena kimia-kimia ini. Dan itu dua kali lipat lebih cepat penurunannya (kualitas) di Asia Pasifik dibandingkan dengan yang di Amerika sama Eropa," tambah Yuyun Ismawati.

Hal itu dikatakannya dalam media briefing bertajuk "Menyoroti Peran Indonesia di INC‑5.2: Menuju Perjanjian Plastik yang Kuat dan Adil".

Baca juga: Kiat jaga kualitas sperma untuk pasangan yang ingin punya momongan

Polutan Organik Persisten (POP) adalah senyawa kimia organik yang sangat beracun dan tahan lama di lingkungan, serta dapat terakumulasi dalam tubuh makhluk hidup.

Oleh karenanya, saat ini ada banyak pasangan suami istri yang memiliki masalah dengan fertilitas maupun mengalami gangguan hormonal.

Dalam penelitian tersebut, cairan sperma diteliti kandungan kimianya dan ditemukan kimia plastik seperti phthalates, PFAS, bisphenols, dan lainnya.

"Chemicals-nya yang masuk (ke sperma). Kalau chemicals makin kecil, makin besar efeknya karena makin banyak konsentrasinya. Semakin pecah-pecah jadi kecil, dia makin mudah menyerap kemana-mana dan berakumulasi," kata Yuyun Ismawati.

Baca juga: Konsumsi makanan kaya antioksidan baik untuk kesehatan reproduksi pria

Yuyun Ismawati mengatakan bahwa POP kerap ditemukan dalam produk obat serta produk perawatan tubuh dan kulit.

"Itu (POP) kalau masuk ke kulit kita bakal mimicking endokrin, mimicking estrogen," katanya.

Ia menambahkan bahwa peraturan pengujian produk perawatan tubuh dan kulit pada laki-laki tidak seketat produk pada perempuan, sehingga menyebabkan POP lebih mudah ditemukan di produk perawatan tubuh dan kulit pada laki-laki.

Baca juga: FKUI temukan teknik modifikasi seleksi sperma untuk kehamilan

"Laki-laki yang menggunakan parfum, produk perawatan kulit, periksa saja darahnya. Lebih kebanyakan chemicals dalam dirinya. Jadi lebih banyak gangguan hormonalnya," katanya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |