Menteri PKP tetapkan lokasi hunian korban banjir di Sumatera

3 hours ago 3
metode pembangunan rumah yang akan digunakan, yakni Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), yakni rumah modular berbahan panel yang dapat dirakit cepat. Sistem ini telah digunakan pada beberapa lokasi bencana sebelumnya

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan pihaknya bersama TNI, Polri dan BNPB telah menetapkan lokasi untuk pembangunan hunian bagi korban terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Kami bersama pemerintah daerah (Pemda) telah melakukan survei untuk lokasi pembangunan hunian di tiga provinsi terdampak banjir. Sudah ada 30 lokasi yang kami survei. 30 lokasi di Aceh yang kalau boleh segera dalam proses tadi. Kalau bisa, prosesnya bisa cepat sehingga bisa kita pilih mana yang bisa jalan," kata Maruarar dalam laporan Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Adapun 30 lokasi di Aceh antara lain, Aceh Barat (8 lokasi), Aceh Selatan (3), Aceh Tamiang (8), Aceh Utara (2), Bireuen (1), Nagan Raya (1), Pidie (1), Pidie Jaya (1), Langsa (2), Lhokseumawe (2), dan Kota Subulussalam (1).

Baca juga: Prabowo: Anggaran bencana aman berkat efisiensi APBN

Kementerian PKP juga telah melakukan survei untuk wilayah Sumatera Utara, yakni Sibolga (2), Tapanuli Utara (2), Tapanuli Tengah (5) dan Tapanuli Selatan (4).

Sementara Sumatera Barat, telah ditemukan beberapa lokasi yakni Kota Padang (3), Tanah Datar (1), Padang Panjang (1), Kabupaten Agam (2), dan Pesisir Selatan (1).

Maruarar juga menyoroti metode pembangunan rumah yang akan digunakan, yakni Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), yakni rumah modular berbahan panel yang dapat dirakit cepat. Sistem ini telah digunakan pada beberapa lokasi bencana sebelumnya.

Kementerian PKP pun telah berdiskusi dengan Semen Indonesia Group untuk menyiapkan parameter teknis dan ekonomi pembangunan rumah, termasuk kualitas panel, kapasitas produksi, harga unit, waktu instalasi, dan sistem pembayaran.

Lebih lanjut, Maruarar melaporkan bahwa 2.000 unit hunian tetap siap untuk dibangun tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia / Fathur Rochman
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |