Mensos : Sekolah Rakyat langkah nyata percepat pengentasan kemiskinan

4 days ago 4
Di Pontianak, sekolah ini menjadi yang ke-53, dan tahun ini akan dibangun 100 gedung permanen, termasuk di Kalimantan Barat

Pontianak (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan program Sekolah Rakyat merupakan langkah nyata untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di tanah air.

"Program ini dirancang untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, sekaligus menjadi wadah pembinaan karakter dan kemandirian," kata Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, dalam kunjungan kerjanya ke Pontianak, Rabu.

Dia menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga penerima manfaat yang berada di desil 1 dan 2. Mereka juga mendapatkan dukungan komplementer berupa bantuan sembako, perbaikan rumah, keanggotaan BPJS Kesehatan, koperasi desa, serta layanan pemeriksaan kesehatan gratis.

"Presiden menargetkan pembangunan 500 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia, dengan kapasitas masing-masing hingga 1.000 siswa. Di Pontianak, sekolah ini menjadi yang ke-53, dan tahun ini akan dibangun 100 gedung permanen, termasuk di Kalimantan Barat," tuturnya.

Baca juga: Mensos Safullah pastikan Sekolah Rakyat jadi model pendidikan sosial

Ia menambahkan, kehadiran Sekolah Rakyat diharapkan tidak hanya memutus rantai kemiskinan, tetapi juga melahirkan generasi yang sehat, berkarakter, dan mandiri.

"Semoga anak-anak kita tumbuh menjadi generasi berkarakter dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045. Mari kita bekerja, bergerak, dan berdampak," kata dia.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson menegaskan bahwa pilar sosial merupakan fondasi utama dalam membangun kemandirian masyarakat serta memperkuat sistem perlindungan sosial di daerah.

"Program pilar sosial dan Sekolah Rakyat memiliki arti strategis untuk memperluas jangkauan pelayanan sosial, menekan angka kemiskinan, dan memperkuat perlindungan bagi masyarakat rentan. Semua ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat," kata Harisson.

Baca juga: Bupati Aceh Besar: Sekolah Rakyat modal peningkatan SDM keluarga miskin

Harisson juga mengapresiasi peran para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan unsur pilar sosial lainnya yang menjadi garda terdepan dalam pelayanan sosial di lapangan. Ia menyampaikan bahwa saat ini terdapat 79 siswa Sekolah Rakyat di Kalimantan Barat yang telah terverifikasi, terdiri dari 21 siswa SD, 18 siswa SMP, dan 38 siswa SMA.

"Para siswa mendapat fasilitas lengkap, termasuk asrama, seragam, pemeriksaan kesehatan pra-sekolah, pelatihan kedisiplinan, perlengkapan belajar, hingga laptop bagi siswa dan guru. Mereka juga memperoleh makan tiga kali sehari serta camilan dua kali, guna memastikan kebutuhan gizi tercukupi," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, dalam pernyataan terpisah, menyampaikan apresiasi atas perhatian Kementerian Sosial dalam memperkuat kebijakan perlindungan sosial di daerah.

"Pemerintah Provinsi Kalbar menyambut baik program prioritas Kementerian Sosial, terutama penguatan pilar sosial dan pembentukan Sekolah Rakyat. Ini merupakan langkah konkret yang sejalan dengan komitmen kami untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di daerah," ujar Ria Norsan.

Baca juga: Barito Kuala siapkan lahan 6,7 hektare untuk Sekolah Rakyat

Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan kunci utama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

"Pengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan sinergi kebijakan antara pusat dan daerah. Dengan kolaborasi yang kuat, kami optimis kesejahteraan masyarakat Kalbar akan terus meningkat," katanya.

Baca juga: Presiden Prabowo gagas program Sekolah Terintegrasi di tiap kecamatan

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |