Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menteri Keuangan Turki H.E. Mehmet Şimşek untuk berbagi pengalaman terkait pengelolaan kebijakan fiskal saat kondisi krisis.
“Saya mengapresiasi kerja keras Turki dalam membangun kembali perekonomian secara baik,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram @smindrawati di Jakarta, Selasa.
Dia menuturkan, Turki pernah mengalami bencana gempa bumi besar pada 2023 yang berdampak pada 13,5 juta penduduk, empat buah pembangkit listrik, dan 853 ribu gedung di kawasan komersial.
Akibatnya, perekonomian Turki yang mengalami inflasi tinggi sejak akhir 2022 makin tertekan.
Baca juga: Gempa bermagnitudo 6,2 guncang Istanbul, Turki
“Butuh waktu satu tahun bagi Turki untuk bisa membangun kembali kebijakan moneter setelah APBN negara tersebut bekerja luar biasa untuk merekonstruksi wilayah pascagempa. Dan kini, APBN Turki mulai berangsur membaik,” ujar Sri Mulyani.
Menkeu RI berharap Indonesia dan Turki dapat terus berbagi ilmu, pengalaman, dan meningkatkan kerja sama untuk mendorong pembangunan dan kesejahteraan di negara masing-masing.
“Senang sekali bisa mendapat wawasan baru dari pertemuan kali ini,” tuturnya.
Sebelum melakukan pertemuan bilateral dengan Turki, Sri Mulyani menghadiri ASEAN+3 Finance Ministers and Central Bank Governors’ Meeting di Milan, Italia. Pertemuan itu mendiskusikan strategi ASEAN+3 dalam memperkuat kolaborasi untuk mendorong perekonomian wilayah.
Baca juga: RI menyerukan ASEAN+3 jadi representasi peredam konflik global
Sebagai catatan, ASEAN+3 terdiri dari 10 negara anggota ASEAN beserta Jepang, Korea Selatan, dan China.
Dalam agenda itu, Indonesia menyerukan agar ASEAN+3 dapat menjadi representasi peredam ketegangan dan konflik yang terjadi dalam level global.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen akan terus berperan aktif dalam mendukung kesejahteraan wilayah ASEAN +3, serta membangun kerja sama, baik dengan Amerika Serikat (AS) dan juga lembaga multilateral.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025