Mengapa semangat Shanghai bergema lebih kuat saat ini? (Bagian I)

2 weeks ago 8

Tianjin (ANTARA) - Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) terbesar dalam sejarahnya mulai Minggu (31/8) hingga Senin (1/9) di Kota Tianjin di gerbang utara China, menarik partisipasi dari 20 lebih negara dan 10 organisasi internasional, sebagaimana warta Xinhua.

Dalam KTT itu, para pemimpin menegaskan kembali Semangat Shanghai (Shanghai Spirit), yang mencakup rasa saling percaya, prinsip saling menguntungkan, kesetaraan, konsultasi, penghormatan terhadap keberagaman peradaban, dan upaya mewujudkan pembangunan bersama, sebagai landasan utama kerja sama regional.

Di tengah gejolak global saat ini, semangat tersebut mendapatkan pengakuan yang semakin luas karena menawarkan visi kerja sama yang didasarkan pada dialog alih-alih konfrontasi, inklusivitas alih-alih eksklusivitas, dan prinsip saling menguntungkan alih-alih permainan menang-kalah (zero-sum game).

Hal itu menjelaskan alasan SCO dapat menarik semakin banyak pendukung, sementara Semangat Shanghai dapat bergema dengan begitu kuat di seluruh dunia.

Pembangunan Bersama

Di KTT SCO Tianjin, Presiden China Xi Jinping berjanji akan menyediakan hibah senilai 2 miliar yuan (1 yuan = Rp2.308) atau 280 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.463) kepada negara-negara anggota SCO pada tahun ini.

China juga akan menyediakan tambahan pinjaman senilai 10 miliar yuan atau 1,4 miliar dolar AS kepada bank-bank anggota Konsorsium Antarbank SCO (SCO Interbank Consortium) selama tiga tahun ke depan, imbuh Xi. Presiden China tersebut juga menyerukan pembentukan bank pembangunan SCO sesegera mungkin untuk memberikan lebih banyak dukungan terhadap kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota.

Selama beberapa tahun terakhir, Xi terus menekankan pentingnya mendorong pembangunan berkelanjutan SCO melalui serangkaian inisiatif dan proyek kerja sama. Xi menyampaikan, "Pembangunan sejati merupakan pembangunan bagi semua orang, dan pembangunan yang baik adalah (pembangunan) yang berkelanjutan."

"Melalui berbagai inisiatif yang dipimpin oleh China, SCO dapat memajukan kerja sama yang saling menguntungkan, meningkatkan stabilitas regional, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh Eurasia," tutur Selcuk Colakoglu, direktur Pusat Kajian Asia-Pasifik Turkiye yang berbasis di Ankara.

Seiring pengembangannya, SCO telah tumbuh melampaui akar regionalnya, dan kini memiliki 10 negara anggota serta para mitra di Asia, Eropa, dan Afrika, dan mewakili hampir separuh populasi dunia.

Di bawah kerangka kerja sama SCO, kerja sama yang saling menguntungkan telah secara efektif meningkatkan bidang perdagangan, perjalanan, dan pertukaran.

Data statistik resmi menunjukkan bahwa nilai perdagangan bilateral tahunan China dengan negara-negara anggota SCO lainnya menembus 500 miliar dolar AS, sementara total investasinya di negara-negara anggota SCO lainnya melampaui 84 miliar dolar AS.

"Volume perdagangan terus meningkat, investasi semakin intensif, koridor transportasi dan rantai logistik terus dikembangkan, dan solusi kepabeanan digital mulai diperkenalkan," ungkap mantan Menteri Luar Negeri Kirgizstan Alikbek Dzhekshenkulov.

Kawasan Demonstrasi Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Lokal China-SCO (Local Economic and Trade Cooperation Demonstration Area/SCODA) telah meluncurkan empat rute TIR (Transports Internationaux Routiers) atau Transportasi Jalan Internasional (International Road Transport) ke negara-negara anggota SCO yaitu Rusia, Kazakhstan, Kirgizstan, dan Uzbekistan, dengan sedikitnya satu unit truk bertolak menuju Rusia atau Asia Tengah setiap harinya.

Dalam tujuh bulan pertama 2025, SCODA telah menangani 239 pengiriman TIR, meningkat 134,3 persen secara tahunan (year on year), dengan nilai kargonya melonjak 190,5 persen.

"SCO menawarkan peluang kerja sama di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative) dan partisipasi dalam proyek logistik dan investasi regional," ujar Ahmed Sallam, mantan undersecretary Layanan Informasi Negara (State Information Service) Mesir.

Hal itu telah memperluas jalur menuju pembangunan berkelanjutan dan menanamkan prinsip kemitraan yang beragam, imbuh Sallam.

Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) terbesar dalam sejarahnya mulai Minggu (31/8) hingga Senin (1/9) di Kota Tianjin. ANTARA/Xinhua

Menjaga Stabilitas

Mengatasi tantangan keamanan bersama telah menjadi inti misi SCO sejak didirikan pada 2001 oleh China, Rusia, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, dan Uzbekistan.

Dalam pidatonya di Pertemuan ke-25 Dewan Kepala Negara SCO pada Senin itu, Xi menyatakan bahwa negara-negara anggota SCO merupakan yang pertama kali membentuk mekanisme pembangunan kepercayaan militer di area-area perbatasannya, sekaligus pihak pertama yang mengambil tindakan multilateral melawan tiga kekuatan jahat, yaitu terorisme, separatisme, dan ekstremisme.

(Bersambung ke Bagian 2)

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |