Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mendukung penguatan pembelajaran Pancasila pada setiap jenjang satuan pendidikan melalui hidden kurikulum dengan pelibatan empat pusat pendidikan.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menjelaskan penguatan pembelajaran Pancasila melalui hidden kurikulum tersebut nantinya akan membentuk jiwa dan kepribadian Pancasila pada murid melalui pendidikan berbasis sekolah, keluarga, masyarakat, dan media, sebagai empat pusat pendidikan.
“Kami berusaha tetap memperkuat pendidikan Pancasila, tidak hanya sebagai materi pelajaran dan mata pelajaran, tetapi juga menjadi nilai-nilai yang kami tanamkan melalui hidden kurikulum, yaitu penciptaan lingkungan pembelajaran yang mendukung terbentuknya jiwa dan kepribadian Pancasila melalui penguatan empat pusat pendidikan,” kata Mendikdasmen dalam kegiatan Rakornas Pembentukan Karakter Anak Bangsa melalui Efektivitas Penerapan Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Agama pada Satuan Pendidikan RA, MI, MTs, MA/MAK, di Jakarta pada Kamis.
Baca juga: Kemendikdasmen tegaskan tidak hapus program P5
Selain melalui hidden kurikulum, pihaknya juga akan menguatkan pembelajaran Pancasila melalui penerbitan buku teks untuk mata pelajaran tertentu yang juga memuat materi terkait Pancasila dan pengamalannya, seperti dalam buku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia ataupun mata pelajaran agama.
Oleh karena itu pihaknya juga siap berkolaborasi bersama Kementerian Agama (Kemenag) untuk menerbitkan buku teks maupun buku non-teks yang mendukung penguatan nilai Pancasila serta karakter bangsa.
Baca juga: Kemendikdasmen perkuat implementasi Pancasila di satuan pendidikan
“Jadi kami usahakan juga untuk dapat terus kami terbitkan buku teks maupun non-teks untuk penguatan nilai Pancasila serta karakter bangsa, baik melalui penerbitan sendiri, seperti yang dilakukan Kementerian Agama maupun melalui para penerbit-penerbit mitra,” kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Mendikdasmen juga menambahkan pihaknya siap menguatkan pembelajaran Pancasila melalui pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) yang menekankan pada profil lulusan delapan dimensi, yakni keimanan dan ketakwaan, kewargaan, kreativitas, kemandirian, komunikasi, kesehatan, kolaborasi, dan penalaran kritis.
Dengan begitu, lanjutnya, nilai-nilai Pancasila dan semangat ke-Indonesia-an semakin kuat tertanam dalam diri para murid dari seluruh jenjang pendidikan.
Baca juga: Kemendikdasmen ajak masyarakat cover lagu 7 Kebiasaan Anak Hebat
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.