Jakarta (ANTARA) - PT Eurokars Motor Indonesia melihat tren penjualan kendaraan mulai akan bertumbuh di 2026 pada semester kedua, sementara pada semester pertama penjualan masih akan sama seperti yang terjadi di tahun 2025.
Menurut Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia, Ricky Thio bahwa pertumbuhan yang terjadi di semester dua ini, perlu adanya beberapa respons dari pemerintah terkait stabilitas sosial, birokrasi yang memudahkan, kompetisi industri yang positif, dan sinergi lintas ekosistem.
“Kurva daya beli diharapkan kembali naik. Dengan ekosistem yang sehat dan kolaboratif, industri ini akan menemukan momentumnya,” kata Ricky melalui keterangan resminya, Selasa.
Baca juga: PT EMI serahkan 40 unit Mazda CX-60 ke tangan konsumen
Untuk menyambut tahun 2026, PT EMI akan menerapkan strategi segmentasi yang lebih presisi, membidik konsumen yang mengutamakan kenyamanan berkendara, kebanggaan terhadap desain dari mobil yang dimiliki, serta menghargai nilai emosional dalam kepemilikan kendaraan.
Tidak hanya itu, Mazda juga akan terus memperkuat kapabilitas sales force mereka agar lebih akurat dalam mengidentifikasi karakter konsumennya.
Selain penyempurnaan strategi segmentasi, di tahun 2026 mendatang, Mazda juga akan meluncurkan beberapa model baru, mayoritas SUV, selaras dengan kebutuhan pasar Indonesia yang menekankan utilitas dan kenyamanan.
Baca juga: Mazda siapkan mobil konsep “Vision” di Japan Mobility Show
Hal lain yang juga penting bagi Mazda adalah, mereka akan menunjukkan komitmen investasi jangka panjangnya melalui pembangunan Training Center baru untuk memperkuat ekosistem mulai dari penjualan hingga aftersales.
“Training Center ini adalah bukti investasi kami. Mazda hadir bukan hanya sebagai brand, tetapi sebagai ekosistem yang mendukung pengalaman pemilik dari awal hingga akhir,” tegas Ricky.
Mazda meyakini masa depan industri otomotif Indonesia adalah perpaduan antara logika dan rasa, didefinisikan melalui kualitas produk, desain yang memiliki jiwa, dan pengalaman berkendara yang menciptakan hubungan emosional kuat dengan pengendara.
Baca juga: Mazda MX-5 “Toraja Roadster” tampil berani di IMX 2025
Di akhir tahun 2025, pihaknya menyebutkan bahwa Mazda masih memiliki kestabilan yang cukup baik jika dibandingkan dengan pemain di kelas premium dari Jepang dan juga Eropa.
Ricky menyampaikan bahwa Mazda hanya mengalami penurunan 0,12 persen market share pada Oktober 2025, lebih rendah dibanding beberapa pabrikan Jepang lain yang terkoreksi 2–3 persen.
Pada level retail, kontraksi sebesar 39 persen hingga 44 persen terjadi pada beberapa brand kompetitor asal Jepang dan Eropa di segmen kendaraan premium, sementara Mazda berada di 29 persen, ditopang oleh performa stabil Mazda CX-5, Mazda CX-3, dan Mazda 3 Hatchback, line-up yang dikenal dengan keindahan desain dan karakter berkendara khas Mazda.
Baca juga: Mazda pertahankan filosofi turun-temurun di tengah desain yang modern
Baca juga: Mazda Power Drive 2025 akan digelar mulai 11 Oktober
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025


















































