Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memandang penyelesaian Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) sebagai pencapaian kerja sama bernilai strategis di tengah kondisi dunia yang tak menentu.
“Momentum disepakatinya CEPA akan menjadi capaian ekonomi yang strategis bagi kedua belah pihak dalam rangka memperluas akses pasar di tengah dinamika geopolitik dan geo-ekonomi yang kian kompleks,” ungkap Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah “Roy” Soemirat dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Roy, kesepakatan politik untuk menyelesaikan IEU-CEPA dan komitmen membina kemitraan strategis bilateral menjadi salah satu hasil konkret dari kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Brussels, Belgia, pada 12—13 Juli 2025.
Indonesia menyambut kesepakatan yang tercapai antara Presiden Prabowo dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk segera menyelesaikan IEU-CEPA serta menandatangani dokumen kesepakatan pada September 2025, kata dia.
Terlebih, Indonesia dan Uni Eropa telah menjalani hingga 19 putaran perundingan resmi untuk membahas substansi IEU-CEPA selama hampir 10 tahun, tutur Jubir Kemlu.
Di samping komitmen menyelesaikan IEU-CEPA, Roy juga menyoroti hasil konkret lain dari pertemuan Prabowo-von der Leyen tersebut, yaitu keputusan EU memudahkan pengajuan visa Schengen bagi WNI yang memerlukan visa "multiple entry" mulai kunjungan kedua ke negara-negara EU dan seterusnya.
“Kebijakan visa ini diharapkan akan meningkatkan hubungan people-to-people antara masyarakat Indonesia dengan warganegara 27 anggota Uni Eropa,” kata dia.
Ia mengatakan langkah tersebut semakin memudahkan para WNI yang berkunjung, menjalin hubungan bisnis dan investasi, belajar, maupun membangun jejaring di Eropa.
Peningkatan hubungan antar-masyarakat Indonesia dan EU yang difasilitasi dengan kebijakan “visa cascade” tersebut juga dinilai memberi manfaat besar bagi negara-negara anggota EU yang dikunjungi para WNI, ucap Roy.
Baca juga: Komisi I DPR: Kesepakatan IEUCEPA perluas akses ke pasar Uni Eropa
Baca juga: IEU-CEPA buka pasar ekspor produk hijau dan berkelanjutan
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.