Mamuju (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu berjalan aman dan makanan yang diberikan bernilai gizi.
"Setelah saya lihat, makanannya cukup steril, tidak basi dan memenuhi standar gizi. Ada ayam, tahu, pisang, susu dan nasi," kata Suhardi Duka, saat meninjau pelaksanaan Program MBG di SMA Negeri 1 Kalukku Kabupaten Mamuju, Rabu.
Gubernur mengatakan, peninjauan itu dilakukan karena sempat viral kasus keracunan MBG di beberapa daerah.
Ia ingin memastikan kualitas makanan yang diterima siswa di Sulbar tetap aman dan bergizi.
Pada kunjungan tersebut, Gubernur memasuki tiga ruang kelas untuk mengecek langsung makanan yang dikonsumsi siswa.
Ia juga menyempatkan berdialog dengan sejumlah siswa mengenai kesan mereka terhadap Program MBG.
"Saya tanya anak-anak, apakah mereka suka dan habis dimakan selama pemberian makanan ini. Mereka menjawab suka, habis, bahkan ada yang minta tambah," ujar Suhardi Duka.
Pada kesempatan itu, Gubernur berpesan agar siswa dan pihak sekolah lebih teliti sebelum mengkonsumsi makanan.
"Kalau makanannya basi atau tidak steril, lebih baik jangan dimakan daripada menimbulkan sakit. Saya yakin guru dan kepala sekolah akan memperhatikan hal ini agar MBG di Sulbar berjalan sesuai harapan Presiden," terang Suhardi Duka.
Baca juga: Respons keracunan MBG di Bandung, BGN minta SPPG perbaiki pola masak
Sementara Siti Hardianti, siswi kelas X SMA Negeri 1 Kalukku, mengaku senang dengan Program MBG tersebut.
"Program MBG ini sangat baik, enak dan pelayanannya bagus. Saya juga merasa terbantu karena bisa menghemat uang jajan. Terima kasih, Pak Presiden," katanya.
Sedangkan, Kepala SMA Negeri 1 Kalukku Rusman Padang, turut menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sulbar atas kunjungannya itu
"Ini merupakan dukungan besar bagi kami. Ternyata respons Pak Gubernur sangat positif dan makanannya sesuai standar gizi," kata Rusman.
Rusman menyampaikan, Program MBG di SMA Negeri 1 Kalukku sudah berjalan dua minggu dengan sasaran 1.180 siswa.
Hingga saat ini kata Rusman, tidak ada kendala maupun keluhan, serta pembagian makanan tidak mengganggu proses belajar mengajar karena dilakukan setelah jam istirahat.
"Harapan kami Program MBG ini bisa terus berlanjut. Hanya saja kami sempat mengusulkan agar jadwal hari Jumat digeser ke Sabtu karena siswa cepat pulang. Tapi pihak pelaksana menyampaikan tidak bisa, karena Sabtu mereka libur," jelas Rusman.
Baca juga: DPRD Kota Cirebon pastikan Program MBG sesuai ketentuan
Baca juga: Pemkab Kuningan kerahkan Satgas pastikan MBG berjalan lancar
Pewarta: Amirullah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.