Kuningan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengerahkan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis (MBG) guna memastikan program prioritas nasional itu berjalan lancar dan berkesinambungan di daerah tersebut.
“Satgas MBG Kuningan ini sudah resmi dibentuk melalui rapat koordinasi pada Selasa (23/9), dengan melibatkan unsur dari berbagai lembaga,” kata Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, di Kuningan, Rabu.
Ia mengatakan Program MBG merupakan investasi besar dalam membangun generasi emas Indonesia, termasuk di Kabupaten Kuningan.
Oleh karena itu, kata dia, Satgas MBG ini bertugas untuk memastikan pelaksanaan program nasional tersebut berjalan lancar dan tanpa kendala berarti.
“Kami meminta seluruh jajaran bekerja serius agar pelaksanaan di lapangan berjalan lancar,” katanya.
Dian menekankan perlunya mengantisipasi potensi persoalan sejak dini seperti risiko keracunan, menu yang tidak sesuai standar gizi, hingga sanitasi dapur yang kurang layak.
“Peran camat dan kepala puskesmas sangat penting dalam melakukan deteksi dini. Setiap kendala harus segera diatasi agar tidak berkembang menjadi masalah besar,” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Pangkalpinang-BPOM lakukan pengawasan MBG
Ia juga menekankan pentingnya pemerataan dalam pelaksanaan MBG di Kabupaten Kuningan. Setiap penyelenggara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diminta mempekerjakan 50 orang dengan penerima manfaat minimal 3.000 siswa.
"Kami juga mengusulkan agar penyedia pangan menyalurkan susu cair sekali dalam sepekan, karena masih ada sekolah yang melaporkan belum mendapatkannya," kata dia.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Kuningan Wahyu Hidayah menuturkan pembentukan Satgas MBG ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Selama ini, kata dia, masalah pelaksanaan terkait MBG langsung dilaporkan ke pusat, padahal dampaknya pertama kali dirasakan pemerintah daerah.
“Dengan adanya satgas, solusi bisa diambil lebih cepat di lapangan karena pemerintah daerah bisa menangani langsung,” katanya.
Menurut dia, Satgas MBG Kuningan disusun dengan pembagian tugas komprehensif, mulai dari bidang teknis, lintas sektor, pengawasan, hingga pelaporan.
Wahyu mencontohkan Dinas Kesehatan, Pendidikan, dan Sosial menjadi sektor teknis, sementara Inspektorat mengawal pengawasan.
Baca juga: BGN bentuk tim investigasi percepat penanganan kasus keracunan MBG
Dengan format ini, pihaknya ingin memastikan MBG di Kuningan berjalan berkualitas dan berkesinambungan.
“Anak-anak peserta MBG adalah generasi penerus yang harus dijamin memperoleh makanan sehat, aman, dan bergizi setiap hari,” ucap dia.
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.