Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Timur (Jaktim) mengerahkan petugas tetap untuk menertibkan dan mengatur arus lalu lintas di sekitar kawasan Sekolah Labschool Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.
"Setiap hari kita kerahkan petugas di sekitar Sekolah Labschool Rawamangun, khususnya pada jam sibuk. Saya minta anggota ditungguin saja," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Renny Dwi Astuti saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Pengerahan petugas itu menindaklanjuti keluhan warga terhadap sejumlah kendaraan yang terparkir di depan Sekolah Labschool Rawamangun sehingga memakan badan jalan dan berpotensi menimbulkan kemacetan.
Renny menyebutkan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas terus digencarkan, khususnya parkir liar di sekitar sekolah dan jalan protokol pada jam sibuk.
Pengawasan difokuskan pada pagi dan siang hingga sore hari saat aktivitas antar-jemput siswa di sekolah itu berlangsung.
"Petugas berjaga saat pagi jam masuk sekolah maupun siang saat pulang. Itu sebenarnya sudah sering ditindak pada jam sibuk," ujar Renny.
Menurut dia, orang tua murid seringkali memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan sambil menunggu anaknya pulang sekolah.
"Iya, memang setiap harinya kalau antar atau jemput sekolah kendaraan di pinggir. Kita tertibkan, ada petugas yang jaga, tapi kalau tidak ada petugas, biasanya pelanggar kembali lagi. Kita juga keterbatasan anggota dan banyak yang harus dikerjakan," jelas Renny.
Dia mengungkapkan jumlah personel yang dikerahkan di lokasi itu terbatas, hanya sekitar dua hingga empat orang, termasuk pendamping mobil derek.
Baca juga: Pemkot Jaktim perbaiki kerusakan panel PJU di Rawamangun
Sebelumnya, viral di media sosial Instagram @ijoeel yang memperlihatkan sejumlah kendaraan terparkir di depan Sekolah Labschool Rawamangun pada Selasa (23/9).
Dalam video yang diunggah itu terlihat deretan mobil parkir di pinggir Jalan Pemuda, Rawamangun, sehingga memakan badan jalan dan berpotensi menimbulkan kemacetan.
Pengunggah video juga menyebutkan kondisi jalan semakin sempit akibat proyek pembangunan transportasi umum Light Rail Transit (LRT) di kawasan tersebut.
"Bantu edukasi wali murid agar sadar diri jangan bikin jalan makin nyempit, sudah gitu ditambah ada proyek LRT yekan, makin mantep," tulis keterangan Instagram @ijoeel.
Padahal, terdapat rambu dilarang parkir dan peringatan akan diderek dengan denda Rp500 ribu di lokasi tersebut.
Petugas keamanan sekolah juga beberapa kali menegur pengemudi dan meminta agar mereka berputar terlebih dahulu, atau langsung masuk ke halaman sekolah jika anak sudah menunggu di gerbang.
Baca juga: Rute LRT Kelapa Gading - Velodrome Rawamangun
Baca juga: Progres proyek LRT Jakarta Fase 1B capai 31 persen pada awal Oktober
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.