Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyoroti pentingnya profesionalisme dan integritas aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya mempersiapkan diri sebagai kota global dengan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif.
Menurut dia, perubahan harus dimulai dari kebiasaan dan karakter kerja sehari-hari, misalnya dengan menanamkan kebiasaan hadir tepat waktu.
“Salah satu yang saya ubah, di Balai Kota ini sekarang semuanya on time (tepat waktu), karena gubernurnya lima menit sebelumnya pasti sudah siap-siap. Dan saya dalam rapat, saya bilang kalau terlambat, besok jangan masuk lagi,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan apabila kebiasaan baik itu sudah tertanam, maka perubahan dapat berjalan dengan sendirinya tanpa harus diawasi.
Tak hanya itu, dia juga ingin menanamkan kedisiplinan ASN melalui kewajiban menggunakan transportasi umum setiap Rabu.
“Dulu-dulu saya bilang, "kalau nggak bisa dibina, ya, dibinasakan saja sekalian." Maka untuk itu, karena gubernurnya, wakil gubernurnya memberi contoh, tingkat kepatuhannya tinggi, di atas 84 persen,” ujar Pramono.
Sementara sisanya, sambung dia, terdapat ASN yang izin tidak naik kendaraan umum karena sakit atau menjalani tugas tertentu sehingga mengharuskannya naik kendaraan pribadi.
Lebih lanjut, dia menuturkan untuk menciptakan SDM yang berkualitas, lapisan masyarakat juga harus siap diajak bergerak bersama untuk memperbaiki kualitas hidup karena salah satu tantangan terbesar di Jakarta saat ini, yaitu kesenjangan antara yang mampu dan yang kurang beruntung.
“Memang sudah ada perbaikan, tetapi kita ingin hasilnya lebih baik lagi agar semua warga bisa merasakan manfaat pembangunan secara lebih merata,” tutur Pramono.
Baca juga: Pram tekankan SDM jadi kunci transformasi Jakarta menuju kota global
Baca juga: Pram soroti tiga aspek penting wujudkan DKI TOP 50 kota global
Baca juga: ASN DKI didorong jadi panutan gaya hidup aktif warga
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.