Banyuwangi (ANTARA) - Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pemberdayaan dan Reformasi Birokrasi, Nanik Murwati menyebut dari hasil penelitian doktoralnya Pemkab Banyuwangi, mampu menerapkan 5P dengan baik.
5P itu yakni mulai dari penyiapan infrastruktur, perangkat digital, partisipasi (keterlibatan masyarakat), personel (penguatan kapasitas birokrasi) hingga melibatkan berbagai institusi lain (partnership).
"Kenapa Banyuwangi ini memiliki indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang baik?, Karena mampu menjalankan 5P dengan sangat baik," katanya dalam keterangannya di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Dalam sidang terbuka doktoralnya di pascasarjana Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN), Nanik memaparkan rahasia sukses Banyuwangi, dan hasil penelitiannya, Banyuwangi mampu menerapkan 5P dengan baik.
Baca juga: Dorong digitalisasi pengadaan, PDC sosialisasi Aplikasi I-SPA
"Kelima hal tersebut dapat berjalan dengan baik karena didukung dengan komitmen pemimpinnya yang kuat, sehingga bisa berjalan dengan baik," katanya.
Komitmen pimpinan tersebut, lanjut Nanik, termanifestasi dalam regulasi hingga penganggaran.
"Komitmen mewujudkan pemerintahan digital itu ada di RPJMD, begitu pula dengan komitmen anggaran yang diberikan, dan ini yang mempengaruhi kesuksesan SPBE di Banyuwangi karena komitmen dari bupatinya," katanya.
Selain itu, riset Nanik tersebut menjadi acuan penting dalam mewujudkan pemerataan indeks SPBE di Indonesia.
Baca juga: Dishub DKI gencarkan Jakparkir untuk digitalisasi perparkiran
Saat ini, katanya, indeks SPBE yang baik baru di level kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi, itu perlu didiseminasi ke tingkat pemerintah kabupaten/ kota yang merupakan ujung tombak pelayanan.
"Saya kira succes history Banyuwangi ini perlu menjadi benchmark bagi kabupaten/ kota lainnya yang ingin meningkatkan indeks SPBE sebagai sebuah masa depan pelayanan publik," ujar Nanik.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku diundang khusus dalam sidang terbuka itu dan mengapresiasi hasil riset doktoralnya.
"Apa yang diungkapkan oleh Bu Nanik ini menjadi penyemangat bagi kami, tentu ini juga menjadi input penting untuk terus berinovasi dan memberikan kinerja terbaik kami, khususnya penguatan digitalisasi pelayanan publik," kata Ipuk.
Baca juga: Pemprov Bali genjot digitalisasi pemasaran dan keuangan UMKM
Baca juga: BPH Migas dorong badan usaha perkeretaapian gunakan digitalisasi terintegrasi BBM
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025