Denpasar (ANTARA) -
Kementerian Pertanian menilai keberadaan Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih dapat memangkas distribusi beras sehingga dapat menekan harga salah satu bahan pokok tersebut.
“Kalau nanti banyak penyimpanan (beras), kami harap setiap wilayah ada stok pangan,” kata Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementan Fadjry Djufry di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Menurut dia, tidak semua provinsi di tanah air merupakan sentra produksi beras.
Belum lagi kondisi geografis Indonesia berupa kepulauan sehingga persoalan distribusi menjadi krusial yang ikut berkontribusi mendorong harga kebutuhan pokok.
“Ada 11 provinsi penghasil utama (beras) tapi Maluku, Kepulauan Riau tidak ada sawah sehingga perlu transportasi, jadi ada dinamikanya,” ucapnya.
Ia berharap rencana pemerintah membangun sekitar 25 ribu gudang penyimpanan atau silo termasuk mesin pengering di dalamnya, dapat menjadi solusi memperpendek rantai distribusi bahan pokok yang mempengaruhi terhadap perkembangan harga.
Selain itu, lanjut dia, kehadiran Koperasi Desa Merah Putih di 80 ribu desa juga dapat menjadi bagian distribusi bahan pokok termasuk beras.
“Mudah-mudahan itu menjadi bagian (solusi). Indonesia perlu penyimpanan di setiap wilayah sehingga ketahanan, kedaulatan pangan ada di daerah,” imbuhnya.
Di sisi lain, Fadjry juga berharap penyaluran bantuan sosial dengan total sebanyak 330 ribu ton beras dan 1,3 juta ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dapat mengerem lonjakan harga beras.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan kelembagaan 80 ribu unit Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih pada Senin (21/7).
Peluncuran tersebut diikuti secara serentak oleh seluruh daerah di Indonesia melalui sambungan daring, mencakup 38 provinsi serta 514 kabupaten dan kota.
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 81.140 unit Kopdes/Kopkel Merah Putih telah terbentuk di seluruh Indonesia, dengan 80.081 di antaranya telah berbadan hukum.
Baca juga: Mentan proyeksikan Kopdes raup Rp50 triliun gantikan tengkulak
Baca juga: Wamentan Sudaryono: Desa terpencil bisa jadi pusat ekonomi baru
Baca juga: Wamentan: Kopdes Merah Putih jadi terminal bantuan pemerintah di desa
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.