Kemenperin perkuat sertifikasi manajemen industri pacu produktivitas

1 month ago 17
Sebagai konsekuensi, sekitar 20 persen tenaga kerja di Indonesia perlu dilatih ulang atau reskilling. Perusahaan-perusahaan di Indonesia perlu menyiapkan tenaga kerjanya untuk membantu perusahaan memulai perjalanan industri 4.0 mereka

Jakarta (ANTARA) - Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong dilakukannya sertifikasi kompetensi bagi manajemen industri di Tanah Air sebagai langkah strategis dalam menyiapkan transformasi digital yang mampu memacu produktivitas.

‎Kepala BSKJI Kemenperin Andi Rizaldi di Jakarta, Selasa menjelaskan, dari hasil penelitian yang dirilis McKinsey and Company bahwa digitalisasi bisa mendongkrak pendapatan sebesar 120 miliar dolar AS yang diperoleh dari hasil ekonomi Indonesia pada tahun 2025.

‎Sekitar seperempat dari angka tersebut, atau 34 miliar dolar AS akan dihasilkan oleh sektor industri manufaktur.

‎“Sebagai konsekuensi, sekitar 20 persen tenaga kerja di Indonesia perlu dilatih ulang atau reskilling. Perusahaan-perusahaan di Indonesia perlu menyiapkan tenaga kerjanya untuk membantu perusahaan memulai perjalanan industri 4.0 mereka," kata Andi.

Disampaikannya, dalam penguatan‎ standardisasi ini, pihaknya memiliki program National Lighthouse Industri 4.0 yang merupakan program nasional dengan tujuan menjadikan perusahaan-perusahaan unggulan sebagai contoh nyata penerapan teknologi manufaktur digital.

Perusahaan yang meraih predikat ini diharapkan dapat menjadi contoh praktik terbaik transformasi digital, yang mampu menginspirasi dan menstimulasi kemajuan industri nasional secara lebih luas.

‎Kepala BSKJI menyampaikan, National Lighthouse Industri 4.0 di Indonesia memiliki dampak positif signifikan bagi sektor industri manufaktur, yaitu peningkatan produktivitas 5-22 persen, penurunan biaya produksi sebesar 3-78 persen, dan peningkatan efisiensi energi sebesar 4-40 persen.

‎“Perusahaan yang menjadi National Lighthouse Industri 4.0 menunjukkan peningkatan inovasi, yang tercermin dalam kenaikan peringkat Global Innovation Index (GII) Indonesia. Saat ini, Indonesia meraih peringkat ke-54 dari 133 negara dalam GII 2024," ujarnya.

‎Andi menegaskan, pengembangan kompetensi SDM menjadi kunci dalam percepatan transformasi digital di sektor industri manufaktur. Teknologi tanpa kesiapan manusia hanya akan menjadi aset yang tidak termanfaatkan. Oleh karena itu, sertifikasi ini penting untuk memastikan para manajemen memiliki kompetensi dalam memimpin perubahan menuju industri 4.0.

‎Sertifikasi kompetensi bagi manajemen transformasi industri 4.0 ini menyasar para profesional yang memiliki peran strategis di dalam perusahaan, khususnya dalam hal pengambilan keputusan, perencanaan transformasi, dan pengelolaan proyek digitalisasi.

‎Adapun materi sertifikasi mencakup pemahaman mendalam terhadap konsep-konsep kunci industri 4.0, penyusunan roadmap digital, penguatan manajemen perubahan, serta strategi dan evaluasi terhadap integrasi teknologi digital dalam proses bisnis.

‎“Kegiatan ini juga mendukung pencapaian indikator dalam Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), yaitu sebuah alat ukur kesiapan industri dalam menghadapi era digital," kata Andi.

‎Dari lima pilar utama yang menjadi indikator INDI 4.0, pilar manajemen dan organisasi menjadi fondasi penting yang menentukan keberhasilan transformasi digital.

‎“Manager kompeten tentunya akan mampu menyelaraskan visi perusahaan dengan implementasi teknologi, serta membangun budaya organisasi yang adaptif terhadap perubahan," ujarnya.

Baca juga: Sertifikasi kompetensi dukung program SDM Unggul Indonesia Maju

Baca juga: Kemenperin akan sertifikasi SDM industri makanan dan minuman

Baca juga: Kemenparekraf: Sertifikasi keahlian penting bagi SDM pariwisata

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |