Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) secara resmi membentuk Komite Bersama sebagai langkah strategis untuk mempercepat reformasi di sektor pendidikan kedokteran dan layanan kesehatan nasional.
Peluncuran dan penandatanganan Surat Keputusan (SK) Komite Bersama dilakukan di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin sebagai simbol kolaborasi erat antarkementerian dalam menjawab tantangan pemenuhan tenaga medis dan peningkatan mutu pelayanan.
"Saat ini kita menghadapi kondisi kekurangan tenaga medis di berbagai wilayah. Komite ini akan memfasilitasi peran masing-masing pihak agar berjalan serempak, tanpa tumpang tindih," kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan di Jakarta, Senin.
Ia menekankan pentingnya keterpaduan antara institusi pendidikan dan layanan kesehatan untuk menghasilkan tenaga medis yang tidak hanya kompeten, tetapi juga siap menghadapi tantangan di lapangan.
"Harapannya, distribusi SDM kesehatan bisa lebih merata dan berkualitas," ucap Fauzan.
Baca juga: Kemdiktisaintek berkomitmen cetak dokter berkualitas lewat UKMPPD
Baca juga: Krisis dokter gigi di Indonesia dan pilihan solusi terbaik
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Supriyanto menegaskan bahwa kolaborasi ini juga melibatkan kolegium profesi yang berperan penting dalam menjaga mutu pendidikan dan standarisasi kompetensi dokter.
Ia menyebut sinergi tiga elemen kementerian, institusi pendidikan, dan kolegium menjadi kunci sukses reformasi sektor kesehatan.
"Kolegium sendiri adalah lembaga atau badan yang terdiri dari para ahli dalam suatu bidang profesi dalam konteks ini, kolegium kedokteran atau kolegium tenaga kesehatan, dan bertugas menjaga mutu dan pengembangan ilmu kedokteran. Dengan struktur kolaboratif seperti ini, kita bisa mempercepat transformasi layanan kesehatan berbasis SDM yang kuat dan terstandar," ujarnya.
Melalui pembentukan Komite Bersama ini, pemerintah berharap akselerasi penyediaan wahana pendidikan dan layanan kesehatan dapat berjalan lebih efektif.
"Dengan peran yang jelas dari masing-masing pihak, masyarakat diharapkan segera merasakan dampak positif berupa akses layanan kesehatan yang lebih mudah, merata, dan berkualitas," tutur Supriyanto.
Baca juga: Kemenkes siap rekrut dokter spesialis daerah untuk atasi ketimpangan
Baca juga: Mendiktisaintek ajak FK PPDS kolaborasi perbaiki pendidikan kedokteran
Baca juga: Menkes: Beasiswa Pendidikan Dokter 2025 tetap diberikan
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.