Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan bahwa merokok menjadi faktor risiko bagi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan stroke, sehingga dilakukan berbagai upaya untuk menekan tingkat perokok di Indonesia.
"Untuk merokok ini merupakan sebetulnya faktor risiko. Jadi merokok merupakan faktor risiko semua penyakit tidak menular," kata Ketua Tim Strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes Dhefi Ratnawati pada peluncuran iklan layanan masyarakat oleh Komnas Pengendalian Tembakau di Jakarta, Kamis.
Dia merujuk sejumlah penyakit yang berisiko timbul akibat kegiatan merokok termasuk penyakit kardiovaskular atau yang berkaitan dengan jantung, hipertensi, dan stroke.
"Jadi merokok ini faktor risikonya, artinya sebetulnya prioritas," tambahnya.
Baca juga: Kemenkes sebut pengendalian rokok jadi strategi turunkan stunting
Pemerintah sendiri memberikan prioritas khusus untuk berbagai penyakit tidak menular termasuk yang disebabkan oleh faktor risiko merokok, termasuk kampanye untuk pencegahan penyakit kardiovaskular.
Kemenkes sendiri menyambut baik upaya dari Komnas Pengendalian Tembakau meluncurkan iklan layanan masyarakat yang menyasar pengendalian penggunaan produk tembakau termasuk rokok.
Paparan terhadap sosialisasi kampanye risiko dan kegiatan rokok itu diharapkan dapat mendukung penurunan jumlah perokok di Indonesia, terutama perokok muda atau perokok anak.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024 prevalensi penduduk Indonesia berusia di atas 15 tahun yang merokok mencapai 28,99 persen. Persentase itu memperlihatkan hampir sepertiga usia dewasa di Indonesia sudah merokok.
Hal yang serupa juga diperlihatkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 oleh Kemenkes yang menunjukkan bahwa perokok aktif di Indonesia sudah mencapai 70 juta orang, dengan 7,4 persen di antaranya berusia 10-18 tahun.
Baca juga: Kemenkes terus upayakan peningkatan sosialisasi dampak rokok
Baca juga: RUKKI: Kemasan rokok standar kurangi daya tarik tembakau bagi remaja
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.