Kemenhut pantau kondisi kawasan konservasi di daerah terdampak bencana

2 hours ago 2
Kalau kita sudah melihat peristiwa awan berbentuk kembang kol di langit itu berpotensi membentuk angin kencang. Biasanya diiringi dengan suara gemuruh dan langit yang abu-abu

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) terus mencermati kondisi kawasan konservasi yang berada di sekitar wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera.

"Untuk kawasan konservasi sedang sama-sama dicermati, seberapa besar pengaruh kondisi kawasan konservasi di sekitar daerah terdampak bencana tersebut terhadap kejadian banjir dan longsor," kata Direktur Konservasi Kawasan Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut Sapto Aji Prabowo kepada ANTARA di Jakarta pada Senin.

Dia menjelaskan Kemenhut juga sudah menjalankan rapat dengan pihak terkait dan satgas terkait kondisi wilayah konservasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Baca juga: Menhut kejar restorasi 31 ribu ha kawasan konservasi TN Tesso Nilo

"Secara umum sebenarnya kondisi kawasan konservasi di sekitar daerah bencana masih cukup baik ya dibandingkan fungsi hutan lainnya," kata Sapto Aji Prabowo.

Sebelumnya, Kemenhut memperkuat langkah pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) secara menyeluruh sebagai respons atas meningkatnya kejadian banjir di berbagai wilayah.

Upaya yang ditempuh meliputi identifikasi titik rawan di hulu DAS, percepatan rehabilitasi hutan dan lahan pada kawasan kritis, serta pelaksanaan revegetasi di sempadan sungai dan lereng curam untuk meningkatkan stabilitas lahan.

Baca juga: Kemenhut tangkap aktor kunci perambahan hutan di TN Berbak Sembilang

Selain itu pengawasan terhadap perubahan tata guna lahan diperketat guna memastikan pemanfaatan ruang tetap sesuai fungsi ekologisnya.

Kemenhut juga mendorong koordinasi lintas sektor dengan kementerian terkait dan pemerintah daerah (pemda) dalam upaya normalisasi sungai, peningkatan kapasitas pemantauan hidrometeorologi, serta penguatan sistem peringatan dini.

Seluruh langkah tersebut, lanjutnya, diarahkan untuk memulihkan daya dukung lingkungan, menurunkan tingkat kerentanan banjir, dan memastikan pengelolaan sumber daya air dan lahan berlangsung secara terpadu dari hulu hingga hilir.

Baca juga: Kemenhut amankan 2.390 ha areal perambahan hutan di Lanskap Seblat

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |