Kemendikdasmen perkuat implementasi "deep learning" bagi guru & kepsek

4 hours ago 4
“Pembelajaran mendalam bukan kurikulum baru, melainkan pendekatan yang menuntut guru menguasai substansi secara komprehensif. Prioritas utamanya adalah what to teach sebelum how to teach

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memberikan Pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi Kepala Sekolah dan Guru Pendidikan Dasar yang diselenggarakan Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Persatuan Islam (Persis).

Dalam sambutannya Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menegaskan pembelajaran mendalam (deep learning) menjadi salah satu prioritas pihaknya sebagai jawaban atas berbagai tantangan proses belajar-mengajar di sekolah dasar dan menengah.

“Pembelajaran mendalam bukan kurikulum baru, melainkan pendekatan yang menuntut guru menguasai substansi secara komprehensif. Prioritas utamanya adalah what to teach sebelum how to teach,” ujar Wamendikdasmen Atip dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Minggu.

Ia menjelaskan banyak persoalan pembelajaran saat ini bersumber dari kurangnya kemampuan siswa mengkontekstualisasi materi, termasuk dalam matematika dan bahasa.

Baca juga: Kemendikdasmen mulai terapkan "deep learning" bertahap di sekolah

Berdasarkan hasil asesmen terbaru, lanjutnya, banyak siswa memahami konsep dasar matematika, tetapi belum mampu menerapkan pada situasi faktual. Hal serupa terjadi pada kemampuan membaca dan memahami wacana, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

Wamendikdasmen Atip juga menggarisbawahi tiga pilar utama dalam pembelajaran mendalam, yaitu meaningful learning, kemampuan mengkontekstualisasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari, mindful learning serta joyful learning agar proses belajar berlangsung menyenangkan bagi guru dan peserta didik.

“Belajar tidak boleh berlangsung dalam tekanan. Guru juga harus terbebas dari beban administratif yang tidak perlu agar dapat fokus mengajar,” imbuhnya.

Lebih lanjut Wamendikdasmen juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru secara berkelanjutan.

Baca juga: Mendikdasmen: "Deep learning" bukan kurikulum tapi strategi belajar

Pemerintah Indonesia, kata Atip, terus memperluas dukungan bagi guru, termasuk fasilitas pembelajaran, beasiswa peningkatan kualifikasi, hingga tunjangan bagi guru non-PNS.

“Atensi pemerintah sangat besar untuk memperbaiki kualitas pendidikan, mulai dari peningkatan fasilitas hingga dukungan untuk guru. Kompetensi guru harus terus diperkuat, terutama penguasaan konten sebagai fondasi pembelajaran mendalam,” ujar Wamendikdasmen Atip.

Sebagai informasi pelatihan diikuti 236 peserta terdiri atas 172 guru PAUD dan 64 guru SD, yang mendapat pendampingan dari para widyaiswara BBGTK Jawa Barat dengan spesialisasi masing-masing.

Adapun peserta kepala sekolah berjumlah 106 orang terdiri atas 61 kepala PAUD, 26 kepala SD, 13 kepala SMP, 4 kepala SMA, dan 2 kepala SMK yang berasal dari lembaga pendidikan di bawah naungan Persis.

Baca juga: Mendikdasmen paparkan arah baru pendidikan RI lewat "deep learning"

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |