Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memperkuat edukasi mengenai perlindungan anak usia dini dari kekerasan menjelang Hari Anak Nasional (HAN) 2025.
Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen, Nunuk Suryani mengatakan banyak tantangan yang dihadapi untuk menuju Indonesia Emas, salah satunya adalah masih tingginya kasus kekerasan terhadap anak usia dini.
Baca juga: Perkawinan anak penyebab tingginya kekerasan terhadap anak di keluarga
“Mencapai tujuan Indonesia Emas 2045 dengan fondasinya pada anak usia dini memiliki banyak tantangan yang kita hadapi, salah satunya ialah kekerasan yang dialami anak-anak. Kebahagiaan psikologi mereka pada saat menempuh pendidikan itu memberikan dampak besar untuk membentuk mereka menjadi pribadi seperti yang kita harapkan di masa mendatang,” kata Nunuk pada webinar bertajuk Seminar Hari Anak Nasional Edukasi Perlindungan Anak bagi Guru PAUD di Jakarta, Kamis.
Nunuk menilai anak usia dini merupakan kelompok usia yang paling rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, seksual, maupun penelantaran.
Di sisi lain, lanjutnya, pada masa inilah perkembangan karakter, emosi dan rasa aman mulai terbentuk, sehingga menciptakan lingkungan yang aman ramah, dan terlindungi merupakan syarat utama dalam proses pendidikan anak usia dini.
Oleh karena itu, pihaknya menyelenggarakan webinar tersebut guna meningkatkan kesadaran dan kapasitas para guru PAUD dalam memahami konsep Child Safeguarding, serta mengenali peran strategis mereka dalam mencegah dan merespons kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan.
Ia menilai guru PAUD merupakan figur yang paling dekat dengan anak dalam keseharian, sehingga memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk menjadi bagian dari sistem perlindungan anak.
Baca juga: Cegah kekerasan, KPAI apresiasi pemerintah canangkan MPLS Ramah
Baca juga: Tren kasus kekerasan anak di Jakarta meningkat
Pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip perlindungan anak, termasuk hak anak, deteksi dini risiko, serta komunikasi yang aman akan membantu menciptakan suasana belajar yang sehat dan suportif.
“Melalui seminar ini, para guru PAUD diharapkan memperoleh bekal pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan prinsip safeguarding dalam setiap aktivitas di satuan PAUD. Selain itu, menjadi ruang sinergi antara pemerintah pusat, pemangku kepentingan bidang perlindungan anak, serta praktisi pendidikan dalam memperkuat komitmen perlindungan anak usia dini secara menyeluruh,” ujarnya.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.