Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) berkolaborasi memperkuat riset kebijakan perdagangan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menekankan pentingnya riset berkualitas tinggi untuk mendukung terbentuknya kebijakan perdagangan Indonesia yang efektif dan akuntabel.
Dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemendag dan ERIA di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa, Budi mengatakan bahwa riset yang berkualitas akan membuat kebijakan perdagangan dapat memiliki arah yang jelas.
"Kami mengapresiasi kesepakatan bersama yang sudah ditandatangani Kemendag dan ERIA. Kesepakatan bersama ini sekaligus menjadi langkah penting dalam peningkatan kualitas kebijakan perdagangan Indonesia, juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang perdagangan," ujar Budi melalui keterangannya di Jakarta, Selasa.
Budi secara khusus meminta Badan Kebijakan Perdagangan (BK Perdag) untuk memanfaatkan kolaborasi dengan ERIA ini secara maksimal guna menghasilkan lebih banyak riset perdagangan yang relevan dan berkualitas.
Riset-riset tersebut diharapkan dapat menjadi landasan dalam menyempurnakan berbagai kebijakan perdagangan yang sudah ada maupun merumuskan kebijakan baru di masa depan.
"Riset kita sebenarnya tidak ketinggalan. Mungkin terlupakan saja karena kesibukan tugas harian. Padahal, riset ini potensinya besar, seperti halnya perdagangan jasa yang potensinya besar, tetapi sering kalah terlihat dibandingkan perdagangan barang," katanya.
Dalam menghadapi lanskap ekonomi global yang semakin kompleks, Budi menegaskan, Indonesia membutuhkan kebijakan perdagangan yang didorong data (data-driven), berbasis riset yang mendalam, dan mengadopsi sudut pandang komprehensif.
Ia mencontohkan negara maju seperti China juga didukung dengan riset yang kuat, salah satunya terkait pengembangan sektor agrikultur di China yang sudah disusun secara terencana hingga 2050.
Budi berharap ERIA sebagai lembaga riset regional yang kredibel dan independen dapat terus berkolaborasi dengan BK Perdag dalam mendukung program prioritas Kemendag melalui beragam kegiatan.
Sementara itu, Presiden ERIA Tetsuya Watanabe menegaskan komitmen untuk terus mendukung Kemendag merumuskan kebijakan perdagangan yang adaptif, inovatif, dan berorientasi masa depan.
Ia juga berharap kemitraan Kemendag dengan ERIA ini berkontribusi dalam pembangunan kawasan.
"ERIA berkomitmen untuk mendukung Kemendag dalam merumuskan kebijakan perdagangan yang aplikatif dan dapat mendukung prioritas perdagangan Indonesia dalam menghadapi dinamika global yang terus berubah," ucap Watanabe.
Baca juga: Kemendag targetkan hasil riset impor ilegal rilis pada Oktober 2024
Baca juga: Kemendag siapkan riset terkait masuknya barang impor ilegal
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.