Bandung (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut sebanyak 513 sumber daya manusia (SDM) Indonesia dinyatakan lulus untuk siap mengoperasikan dan merawat kereta cepat Whoosh.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa di Bandung, Rabu, mengatakan seluruh SDM tersebut sebelumnya telah mengikuti proses transfer pengetahuan bersama tenaga ahli dari China Railway.
“Hingga Oktober 2025, sebanyak 513 SDM Indonesia atau setara 89 persen dari total 579 SDM Indonesia yang mengikuti program transfer knowledge Whoosh telah menerima alih pengetahuan dan menjalani proses 'handover' untuk bertugas dalam bidang operasional dan perawatan Kereta Cepat Whoosh,” kata Eva.
Eva mengatakan untuk 66 SDM lainnya masih menjalani tahap akhir sertifikasi dan penyiapan dokumen pendukung yang akan dilakukan secara bertahap setelah seluruh tahapan sertifikasi selesai.
“Selama dua tahun operasional Whoosh, proses transfer knowledge dari tenaga ahli ke SDM Indonesia berjalan baik dan sesuai target. Hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia kini semakin mandiri dalam mengelola dan mengoperasikan sistem kereta cepat,” katanya.
Ia mengatakan bahwa capaian itu menjadi bukti nyata keberhasilan kolaborasi Indonesia–China dalam membangun kemandirian SDM nasional dalam mengoperasikan kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
“Kehadiran Kereta Cepat Whoosh tidak hanya membawa kemajuan di sisi transportasi nasional, tetapi juga meningkatkan kapabilitas SDM Indonesia dalam mengoperasikan dan merawat sarana-prasarana kereta berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara,” katanya.
Setiap SDM dilatih dengan sistem yang terukur dan sarana pelatihan berstandar internasional. Mereka dibimbing langsung oleh tenaga profesional di bidang kereta cepat agar memahami seluruh aspek operasional dan pemeliharaan kereta cepat, katanya, menjelaskan.
“Kolaborasi Indonesia dan China melalui KCIC tidak hanya sebatas transfer teknologi, tetapi juga transfer kemampuan dan pengetahuan,” katanya.
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































