Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Kawasan perniagaan hingga perumahan di Jababeka, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dikepung banjir imbas luapan air sungai ditambah hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin sore.
"Sungai Cilemahabang meluap, tidak mampu menampung debit air hujan," kata warga setempat, Dimas Andryandi (35), di Bekasi, Senin petang.
Ia mengatakan banjir merendam sejumlah ruas jalan utama di kawasan Jababeka, seperti Jalan Kedasih serta Kasuari Raya. Air bahkan menggenangi permukiman warga hingga sejumlah pertokoan.
"Di beberapa titik malahan lebih dari semeter ketinggian banjir. Sampai sekarang masih belum ada tanda-tanda surut," katanya.
Baca juga: Kemenhut usulkan tinjauan tata ruang di 4 DAS penting Jabodetabek
Seorang warga lain, Iwan Sutanto (41), mengaku telah berupaya melakukan pompanisasi untuk mengurangi debit genangan air. Namun, derasnya aliran air dari luapan sungai membuat upaya tersebut belum membuahkan hasil signifikan.
"Hingga pukul 21.30 WIB, ketinggian air terus meningkat. Paling parah di Kedasih I dan Kasuari Raya," katanya.
Hujan deras yang berlangsung selama beberapa jam ini tidak hanya membuat genangan di kawasan Jababeka, melainkan juga sejumlah daerah lain di Kabupaten Bekasi, termasuk perempatan Kota Delta Mas turut terendam banjir.
Di titik perempatan lampu pengatur lalu lintas Kota Delta Mas, puluhan kendaraan roda dua dan empat bahkan mogok setelah pengendara nekat menerobos banjir.
"Hujan deras banget dari sore, sebelum maghrib sampai malam. Pas lewat lampu merah Delta Mas, air sudah tinggi tapi saya sudah tidak bisa putar balik," kata pengemudi ojek daring, Aris (29), di lokasi.
Ia mengaku genangan air di area perempatan Delta Mas setinggi hingga 50 sentimeter sehingga menyebabkan beberapa kendaraan roda dua dan empat yang nekad menerobos langsung mogok.
Pengendara roda empat, Saputra (49), mengaku tidak mampu berbuat apa-apa ketika melintasi perempatan Kota Delta Mas dan hanya pasrah ketika harus mendorong kendaraan untuk menjauh dari titik genangan.
"Mau balik kanan sudah tidak bisa, mundur pun susah, tertahan deras air, tidak lama mesin langsung mati. Saya kebetulan berdua sama saudara, jadi dorong mobil malam-malam," ucap dia.
Genangan di perempatan Delta Mas turut memicu kemacetan hingga ratusan meter. Pengendara roda dua maupun empat diminta ekstra hati-hati melewati ruas jalan tersebut mengingat ketinggian air hingga lutut orang dewasa.
"Lebih baik memilih jalan alternatif, jangan lewat sini. Untung saya langsung rem dan masih bisa putar balik jadi nggak sampai mogok motor saya," kata warga setempat, Muhammad Iqbal (36).
Ia mengaku banjir di perempatan Delta Mas bukanlah hal baru. Sistem drainase yang buruk diduga menjadi penyebab utama genangan air muncul di lokasi tersebut.
"Dulu juga pernah (banjir). Malah sampai menggenangi ruas tol Jakarta-Cikampek. Drainase nggak kuat menampung air," katanya.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi terkait dengan banjir tersebut. Pengelola Kota Delta Mas juga belum memberikan tanggapan mengenai kondisi yang terjadi di sekitar area tersebut.
Baca juga: Puluhan kendaraan mogok terobos banjir di Delta Mas Bekasi
Baca juga: Cegah banjir, 1.315 bangunan liar di Kabupaten Bekasi ditertibkan
Baca juga: Wamen PU: Sungai Cileungsi dan Cikeas masuk paket pengendalian banjir
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.