Kapolri tekankan sinergisitas kunci pelayanan dan pengamanan Nataru

3 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menekankan bahwa sinergisitas antarpemangku kepentingan menjadi kunci untuk memberikan pelayanan dan pengamanan yang optimal kepada masyarakat saat masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

"Sinergisitas adalah kunci. Keberhasilan pelayanan dan pengamanan Nataru ini adalah keberhasilan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya di Natal dan tahun baru. Oleh karena itu, kita terus bekerja sama bersatu padu dari pusat dan daerah untuk memberikan pelayanan yang terbaik," katanya menghadiri rakor lintas sektoral di Gedung STIK-PTIK Polri, Jakarta, Senin.

Kapolri memastikan bahwa personel Polri siap memberikan pelayanan dan pengamanan terbaik untuk warga.

Pada masa libur Nataru, personel kepolisian akan dikerahkan di titik-titik yang memiliki kerawanan saat terjadinya potensi pergerakan masyarakat, terutama pada wilayah yang berpotensi maupun sudah terjadi bencana, seperti di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Khusus bagi wilayah-wilayah yang akan atau memiliki potensi terdampak bencana, tolong sekali lagi tolong belajar dari pengalaman rekan-rekan kita yang ada di Sumatera. Rekan-rekan bisa mempersiapkan dengan jauh lebih baik,” tuturnya.

Baca juga: Sebanyak 146.701 personel diturunkan dalam Operasi Lilin 2025

Untuk memastikan pengamanan dan pelayanan, Polri menggelar Operasi Lilin 2025 yang berkolaborasi dengan TNI, kementerian/lembaga, dan pihak terkait lainnya. Kegiatan terpusat itu digelar selama 14 hari, mulai dari 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.

Kapolri mengatakan bahwa operasi ini melibatkan 146.701 personel gabungan yang terdiri dari 77.637 personel Polri, 13.775 personel TNI, dan 55.289 personel dari seluruh pemangku kepentingan terkait, seperti Satpol PP dan Dinas Perhubungan.

Dalam operasi lilin ini, Polri juga menyiapkan posko pengamanan, pelayanan, dan terpadu. Pada tahun ini, terdapat 44.436 objek pengamanan yang terdiri dari gereja, pusat belanja, terminal, stasiun kereta api, pelabuhan, bandara, objek wisata, dan objek perayaan.

"Pos pengamanan yang biasanya kita bangun, kita siapkan di lokasi-lokasi ibadah, tempat wisata untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar mulai dari patroli, kemudian kunjungan ke lokasi wisata, dan sebagainya," ucapnya.

Baca juga: Presiden instruksikan peringatan dini di daerah rawan jelang Nataru

Lalu, terdapat 763 pos pelayanan yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat sementara bagi pengendara di wilayah-wilayah arteri.

Sementara itu, terdapat 333 pos terpadu yang menjadi tempat pusat komando dan kendali operasi yang melibatkan seluruh stakeholder terkait.

Kapolri juga meminta seluruh jajaran dan pihak-pihak terkait untuk terus memantau ramalan cuaca dan imbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selama masa Nataru.

"Rekan-rekan betul-betul harus terus bekerja sama memonitor BMKG dan kemudian menginformasikan dan bila perlu memberikan larangan kalau memang di tempat-tempat wisata terjadi kerawanan, kerja sama dengan pemerintah daerah, kerja sama dengan stakeholder terkait," ucapnya.

Baca juga: Kemenhub-Korlantas Polri perkuat koordinasi angkutan Natal-Tahun Baru

Baca juga: Pemerintah waspadai bencana selama masa libur Nataru

Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |