Jutaan warga Kanada gunakan hak pilih di tengah ancaman baru Trump

8 hours ago 2

Ottawa (ANTARA) - Jutaan warga Kanada pada Senin (28/4) mengantre untuk menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan umum (pemilu) di tengah ancaman baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin menganeksasi negara itu.

Menurut Elections Canada, lembaga yang mengurus penyelenggaraan pemilu di Kanada, terdapat 28.525.638 pemilih terdaftar di luar mereka yang mendaftar pada hari pemilihan. Sekitar 7,3 juta pemilih menggunakan hak suaranya pada empat hari penyelenggaraan advance poll.

Lembaga tersebut mengatakan akan memublikasikan hasil awal saat pemungutan suara pertama ditutup di negara itu pada Senin (28/4) dan hasil pertama akan tersedia segera setelah pukul 19.00 Eastern Standard Time (EST) atau Selasa (29/4) pukul 06.00 WIB.

Warga mengantre untuk memasuki tempat pemungutan suara di Toronto, Kanada pada 28 April 2025. ANTARA/Xinhua/Zou Zheng

Trump pada Senin (28/4) mengunggah pernyataan di media sosial bahwa Kanada dapat menjadi negara bagian ke-51 AS tanpa "garis yang dibuat secara artifisial bertahun-tahun yang lalu."

Ancaman berulang Trump tentang kedaulatan Kanada, bersama dengan tarif yang dikenakan terhadap negara itu, menjadi isu utama dalam kampanye yang digelar selama 36 hari.

Lembaga riset dan opini publik Nanos Research mengatakan bahwa 2025 merupakan periode seismik dalam politik federal. Tahun ini dibuka dengan Partai Konservatif yang meraih dukungan sebesar 47 persen, diikuti oleh Partai Liberal dengan dukungan 20 persen menjelang pengunduran diri Justin Trudeau.

Menurut pelacakan terbaru yang dilakukan oleh Nanos Research pada Minggu (27/4), pemilih Partai Liberal berada di angka 42,6 persen, dengan keunggulan 2,7 poin atas pemilih Partai Konservatif. Terkait siapa yang lebih disukai oleh warga Kanada sebagai perdana menteri, pemimpin Partai Liberal Mark Carney meraih 51,9 persen, diikuti oleh pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre di angka 32,1 persen.

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |