Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin menargetkan dalam dua minggu dapat membangun 50 bank sampah tingkat Rukun Warga (RW) sebagai upaya mengurangi beban di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.
"Hasil evaluasi masih ada 50 bank sampah di tingkat RW yang belum terbentuk," kata Arifin di Jakarta, Selasa.
Baca juga: DKI sempurnakan cerobong asap di RDF Plant Rorotan agar tidak berbau
Ia mengatakan dari 386 RW di delapan kecamatan yang ada di Jakarta Pusat 50 belum memiliki bank sampah, untuk itu perlu adanya percepatan dalam pembentukan bank sampah.
Menurut dia, dalam waktu dua minggu bank sampah di 50 RW harus terbentuk. Karena dengan adanya bank sampah warga bisa mengurangi pembuangan sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir/ Sementara (TPA/ TPS).
"Saya mengajak Bapak Ibu semua mengurangi sampah yang dibuang ke TPA atau TPS dengan berinovasi yang salah satunya melalui bank sampah," ujarnya.
Baca juga: RDF Plant Rorotan siap diresmikan April 2025
Arifin juga mendorong warga dan pengelola bisa mengolah sampah agar memiliki nilai manfaat, seperti sampah daun bisa jadi pupuk, botol plastik bisa jadi kerajinan tangan, dan sebagainya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Pusat Slamet Riyadi menambahkan percepatan pembentukan 50 bank sampah akan dibantu oleh camat, lurah, dan para ketua RW.
Menurut dia, bila bank sampah di tiap RW sudah terbentuk semua, pihaknya akan mengadakan peluncuran untuk pembentukan bank sampah yang sudah terbentuk di semua RW wilayah Jakarta Pusat.
Baca juga: Pemprov targetkan tambah RDF untuk kelola sampah DKI Jakarta
"Kami menargetkan dalam waktu dua minggu pembentukan bank sampah di setiap RW. Mudah-mudahan dalam waktu tersebut bisa terbentuk," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025