Jakarta (ANTARA) - Asisten Kebijakan Strategis dan Perencanaan Umum (Asrenum) Panglima TNI Laksda TNI Edwin menilai Indonesia berpotensi mencapai penguatan swasembada pangan dengan memanfaatkan ekonomi biru.
Hal tersebut dikatakan Edwin lantaran masyarakat Indonesia sejak dahulu telah mengadopsi budaya maritim dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi tersebut yang membuat masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah pesisir, dapat bertahan hidup dengan memanfaatkan kekayaan laut.
"Budaya maritim sebenarnya sudah menjadi bagian dari bangsa Nusantara sejak beberapa abad yang lalu, banyak kerajaan nusantara yang sangat melekat dengan karakter maritim, baik dalam hal pelayaran maupun pengelolaan sumberdaya maritim," kata Edwin kala membahas buku yang dia terbitkan berjudul 'Potensi Maritim untuk Swasembada Pangan' seperti dikutip siaran pers, Selasa.
Karakter tersebut, lanjut Edwin, semakin terasa lantaran didukung oleh kondisi geografis Indonesia berupa kepulauan dengan luas lautan sebesar 75 persen lebih besar dibandingkan daratan.
Baca juga: Kopasgat gelar latihan terjun penyegaran untuk asah kemampuan tempur
"Namun karakter budaya maritim ini mulai luntur sejak imperialisme masuk ke nusantara" lanjut Edwin dalam siaran pers itu.
Karenanya, Edwin menilai perlu adanya upaya mengembalikan karakter maritim dalam kehidupan masyarakat. Karakter tersebut, lanjut dia, harus terus tumbuh menjadi salah satu identitas bangsa sehingga siklus ekonomi biru pun bisa berputar secara maksimal.
Hal tersebut, menurut Edwin, sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam memperkuat ekonomi biru serta swasembada pangan.
"Ekonomi Biru untuk mencapai swasembada pangan dari potensi maritim menjadi sebuah keniscayaan, disamping produksi pangan berbasis daratan," jelas dia.
Untuk diketahui, pembahasan tentang ekonomi biru dan swasembada pangan itu telah dibahas Edwin dalam buku berjudul 'Potensi Maritim untuk Swasembada Pangan'.
Buku yang diterbitkan IPB Press telah launching pada 22 Februari 2025 melalui acara Bedah Buku di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025