Cara menyaring informasi dan hindari hoaks di dunia maya

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Dalam era digital yang serba cepat ini, informasi menyebar dalam hitungan detik. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar di dunia maya dapat dipercaya. Berita hoaks atau berita palsu sering kali muncul dengan judul sensasional, menggiring opini publik, dan bahkan menyesatkan pembaca.

Jika tidak disikapi dengan bijak, hoaks dapat menimbulkan kepanikan, perpecahan, atau bahkan merugikan banyak pihak. Lalu, bagaimana cara mengatasi dan menyaring informasi agar tidak mudah termakan hoaks? Berikut beberapa langkah yang bisa Anda terapkan untuk menjadi pengguna internet yang cerdas dan kritis. mengutip Kemkomdigi dan berbagai sumber lainnya.

Baca juga: Hoaks! Lowongan rekrutmen Pendamping Program Keluarga Harapan Kemensos

Cara mengatasi berita hoaks

1. Tinjau sumber informasi

Pastikan informasi berasal dari situs yang kredibel, seperti lembaga resmi, universitas, atau media arus utama. Waspadai situs yang memiliki nama serupa dengan media terkenal, tetapi menyajikan konten yang meragukan.

2. Cermati gaya penulisan dan bahasa

Informasi yang valid biasanya ditulis dengan struktur bahasa yang baik dan profesional. Hindari berita dengan gaya penulisan berlebihan, penggunaan huruf kapital secara menyeluruh, atau judul yang bombastis tanpa isi yang jelas.

3. Konfirmasi fakta dengan sumber terpercaya

Manfaatkan situs pemeriksa fakta seperti Snopes, FactCheck.org, atau Hoax-Slayer untuk memastikan kebenaran suatu klaim. Jika suatu informasi hanya muncul di satu sumber, bandingkan dengan media lain untuk memverifikasi keasliannya.

4. Perhatikan waktu publikasi

Banyak hoaks menggunakan kembali informasi lama seolah-olah baru. Cek tanggal rilis berita agar tidak tertipu oleh informasi yang sudah tidak relevan.

5. Gunakan media sosial secara bijak

Selalu waspada terhadap informasi yang beredar di media sosial. Sebelum mempercayai suatu berita, teliti akun yang membagikan-nya, termasuk jumlah pengikut serta interaksi di unggahan mereka.

Baca juga: Cek fakta, Prabowo pecat Kapolri Listyo Sigit Prabowo pada awal Februari

6. Telusuri kredibilitas penulis atau penyebar informasi

Cari tahu latar belakang penulis atau sumber informasi yang dibagikan. Hindari mempercayai berita yang berasal dari sumber anonim atau yang tidak mencantumkan identitas jelas.

7. Pertimbangkan referensi dari media internasional

Sumber berita global yang kredibel dapat memberikan sudut pandang lebih luas dan objektif dibandingkan hanya mengandalkan media lokal.

8. Bergabung dalam forum diskusi anti hoaks

Melalui grup-grup ini, Anda bisa memperoleh informasi terbaru, berbagi pengalaman, serta belajar cara mengenali dan menangkal berita palsu, untuk meningkatkan wawasan mengenai hoaks dengan bergabung dalam berbagai komunitas diskusi, seperti:

• Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH)
• Indonesian Hoax Buster
• Grup Sekoci Hoaxes
• Mafindo

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda dapat menjadi pengguna internet yang lebih cerdas dan kritis dalam menyaring informasi. Jangan ragu untuk mengedukasi orang-orang di sekitar Anda agar mereka juga lebih waspada terhadap berita hoaks.

Selain itu, selalu utamakan sikap skeptis yang sehat sebelum membagikan informasi. Pastikan berita yang Anda sebarkan sudah melalui proses verifikasi agar tidak ikut memperkuat penyebaran hoaks. Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya literasi digital, semakin kecil kemungkinan hoaks merajalela dan mempengaruhi opini publik secara negatif.

Baca juga: Hoaks! Kemenag bagikan kuota haji gratis untuk 100 orang

Baca juga: Hoaks! Tautan pendaftaran cek kesehatan gratis dari pemerintah

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |