Jakarta (ANTARA) - Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin mengungkapkan bahwa kebakaran puluhan unit rumah di Jalan Pasar Garuda, RW 02 Duri Utara, Tambora, berasal dari kompor menyala di salah satu rumah warga.
Syarif di Jakarta, Senin, mengatakan, kompor itu dibiarkan menyala oleh pemilik rumah, sehingga terjadi kebakaran.
"Warga memasak, kemudian lupa ditinggal pergi," katanya.
Namun demikian, Syarif belum membeberkan bagaimana kompor yang menyala itu bisa menimbulkan kebakaran. "Masih dalam penyelidikan kepolisian," ujar Syarif.
Baca juga: 70 rumah di Tambora Jakbar ludes terbakar
Kebakaran yang terjadi pada pukul 08.35 WIB itu pun berhasil dipadamkan pada pukul 18.16 WIB.
"Kita turunkan 145 personel dengan 29 unit mobil pemadam kebakaran," kata Syarif.
Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat menyebutkan sebanyak delapan orang warga mengalami cedera akibat kebakaran yang melanda puluhan rumah di Duri Utara, Tambora, Senin.
"Empat orang mengalami luka robek di bagian tangan dan kaki, langsung kami bersihkan, diberi antiseptik, lalu dibalut. Satu orang mengalami luka di bagian mata, dan dua lainnya mengalami dislokasi. Keduanya kami rujuk ke RS Tarakan dan Puskesmas Tambora,” ujar Ketua PMI Jakarta Barat Beky Mardani di lokasi, Senin.
Pihaknya pun menerjunkan tiga unit mobil ambulans untuk menyediakan layanan kesehatan bagi para korban kebakaran.
"Dua unit ambulans, ditambah satu unit ambulans dari PMI Kota Jakarta Pusat," kata Beky.
Baca juga: Delapan orang cedera akibat kebakaran di Tambora Jakbar
Baca juga: Jakbar upayakan pemenuhan kebutuhan dasar korban kebakaran Tambora
Selain layanan medis, lanjut dia, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan logistik para korban kebakaran.
Diketahui, 86 unit rumah ludes terbakar pada lahan seluas 3.000 meter persegi dengan sekitar 100 kepala keluarga (KK) atau 400 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.