Inalum terima pengiriman perdana alumina dari BAI

8 hours ago 2

Batu Bara (ANTARA) - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) resmi menerima pengiriman perdana alumina yang merupakan bahan dasar untuk memproduksi aluminium, sebanyak 21.000 ton dari PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang menjadi tonggak penting dalam mendukung program hilirisasi nasional.

Direktur Utama PT Inalum, Ilhamsyah Mahendra, di Kuala Tanjung, Selasa, mengatakan pengiriman perdana alumina dari PT.BAI tersebut adalah hasil nyata dari sinergi antara BUMN dalam ekosistem Mind ID.

"Bauksit dari PT Antam, diproses oleh PT. BAI menjadi alumina, kemudian diolah oleh PT Inalum menjadi aluminium. Distribusinya didukung Sinergi Mitra Lestari. Ini contoh kolaborasi ideal," katanya.

Ia menegaskan bahwa pengiriman alumina dari PT.BAI akan dilakukan secara berkala hingga kapasitas produksi mencapai 100 persen.

Dengan demikian, ketergantungan terhadap impor akan berkurang drastis dan suplai domestik akan meningkat.

Baca juga: Komisi VI harap inisiatif strategis Inalum tetap berlanjut

Ia menambahkan bahwa PT Inalum dan PT BAI berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 1 persen per tahun dan direncanakan menyerap hingga 1.500 tenaga kerja di Kalimantan Barat.

Selain mendukung program hilirisasi, proyek itu juga masuk dalam tiga poin utama program Asta Cita Presiden Prabowo yakni penciptaan lapangan kerja, penguatan SDM, dan industrialisasi.

Saat ini PT Inalum telah memenuhi 70 persen kebutuhan aluminium secara domestik dan mengekspor sisanya sebanyak 30 persen.

"Kami harap pengiriman kedua akan lebih optimal. Ini adalah awal dari pelaksanaan proyek strategis lain yang sudah direncanakan," katanya.

Direktur Pengembangan Usaha PT. Inalum, Melati Sarnita, menyatakan bahwa hal itu adalah kali pertama Indonesia memiliki sumber alumina dalam negeri.

Baca juga: MIND ID perkuat cerita ekuitas Inalum untuk bekal IPO tahun depan

"Kita sekarang hampir memiliki seluruh rantai pasok untuk produksi aluminium secara nasional," katanya.

Langkah besar itu membuktikan bahwa hilirisasi bukan sekadar wacana, melainkan strategi konkret untuk memperkuat ketahanan industri nasional.

Dengan ekosistem terintegrasi dari hulu ke hilir, Indonesia kini semakin dekat menuju swasembada aluminium.

Pewarta: Juraidi dan Gusti Sinaga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |