IISIA berharap tarif besi-baja ke AS turun bisa tingkatkan pasar

1 month ago 16
Besi dan baja memang tidak banyak tapi kalau bisa, akan menambah peluang kita masuk ke pasar Amerika Serikat.

Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Harry Warganegara berharap tarif balasan/resiprokal Amerika Serikat (AS) untuk produk besi dan baja domestik RI yang saat ini 50 persen bisa turun, sehingga bisa meningkatkan potensi pasar di negara tersebut.

‎Adapun tarif yang diterapkan AS terhadap produk besi dan baja domestik yakni sebesar 50 persen, dan hanya Inggris satu-satunya negara yang mendapat tarif balasan sebesar 25 persen untuk sektor itu.‎

‎"Dalam next negosiasi dimasukkan besi dan baja walaupun ekspor kita ke AS masih rendah boleh dibilang 70-80 ribu ton saja setahun dibandingkan dengan ekspor kita besi dan baja secara keseluruhan 5 juta ton," kata Harry Warganegara, di Jakarta, Selasa.

‎Dia menyampaikan, bila negosiasi bisa dilakukan kembali, pihaknya ingin tarif impor di pasar AS dapat diturunkan seperti yang diterapkan terhadap Inggris, dengan harapan bisa meningkatkan peluang produk domestik masuk ke pasar AS.

‎"Besi dan baja memang tidak banyak tapi kalau bisa, akan menambah peluang kita masuk ke pasar Amerika Serikat," ujarnya lagi.

‎Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai kisaran 5 persen pada akhir 2025, didorong oleh keberhasilan negosiasi tarif impor Indonesia dan AS yang kini ditekan menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen.

‎“Dengan adanya tarif yang berhasil kita negosiasikan dari 32 turun ke 19 persen, kami melihat ekspor di paruh kedua tahun ini akan jauh lebih tangguh (resilient). Ini membuka peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat,” ujar Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu, di Jakarta, Senin (21/7).

‎Ia menilai, keberhasilan negosiasi tarif menjadi momentum penting untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus menunjukkan posisi Indonesia yang mampu memperoleh kesepakatan dagang lebih baik dibandingkan negara-negara lain.

‎Kepercayaan diri pemerintah juga diperkuat oleh capaian strategis lain dalam bidang perdagangan internasional, yakni rampungnya perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang telah berlangsung selama hampir satu dekade.

Baca juga: Airlangga dorong ASEAN jaga daya saing industri besi dan baja

Baca juga: CSIS sebut Indonesia berpotensi jadi produsen baja hijau dunia

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |