Hong Kong pertahankan status pusat keuangan top 3 dunia

1 hour ago 1

Hong Kong (ANTARA) - Hong Kong menduduki peringkat teratas dalam penilaian oleh para praktisi di berbagai sektor industri keuangan, di antaranya mempertahankan posisi tiga teratas secara global di sektor "perbankan," "manajemen investasi," "asuransi," dan "keuangan."

Komisi Sekuritas dan Bursa Berjangka (Securities and Futures Commission/SFC) serta Otoritas Moneter Hong Kong (Hong Kong Monetary Authority/HKMA) pada Kamis (25/9) meluncurkan "Peta Jalan Pengembangan Pasar Pendapatan Tetap dan Mata Uang" (Roadmap for the Development of Fixed Income and Currency Markets) komprehensif, yang bertujuan untuk memantapkan posisi Hong Kong sebagai pusat Pendapatan Tetap dan Mata Uang (Fixed Income and Currency/FIC) global dengan mendorong permintaan, likuiditas, dan inovasi.

Peta jalan tersebut menguraikan inisiatif di empat pilar penting, yaitu penerbitan pasar primer, likuiditas pasar sekunder, bisnis renminbi (RMB) lepas pantai, dan infrastruktur generasi berikutnya.

Dirumuskan melalui konsultasi yang erat dengan para pemangku kepentingan industri, peta jalan itu berfungsi sebagai kerangka kerja panduan untuk SFC dan HKMA, membentuk kebijakan dan strategi implementasi dalam mendukung pertumbuhan pasar modal Hong Kong yang berkelanjutan dan beragam.

Di antara 10 inisiatif yang diusulkan, peta jalan ini bertujuan untuk menarik lebih banyak emiten untuk menjadikan Hong Kong sebagai pusat penggalangan dana sekaligus menyediakan alat manajemen risiko dan likuiditas yang penting baik bagi emiten maupun investor.

Peta jalan tersebut juga memberikan penekanan yang sama pada terobosan baru dengan meningkatkan penggunaan dan likuiditas RMB lepas pantai (offshore), serta mengembangkan infrastruktur generasi berikutnya untuk memfasilitasi inovasi pasar.

Kelvin Wong, Ketua SFC, mencatat bahwa "sebagai mesin vital bagi arus modal global, pasar FIC Hong Kong merupakan pusat dari reputasi internasional dan pembangunan jangka panjang kota ini.

Peta jalan tersebut siap memandu evolusi pasar kami yang akan menguntungkan para emiten, investor, dan perantara di tahun-tahun mendatang."

Sementara itu, Eddie Yue, Kepala Eksekutif HKMA, menekankan perlunya beradaptasi dengan perubahan pasar.

"Untuk memosisikan Hong Kong sebagai pusat FIC global dan semakin mengukuhkan posisi kami sebagai pusat bisnis RMB offshore utama, kami akan terus membangun kekuatan kami, beradaptasi dengan perubahan pasar dan berinovasi, serta memanfaatkan tren yang muncul, termasuk internasionalisasi RMB dan digitalisasi pasar FIC."

Dalam konteks yang lebih luas, Hong Kong kembali dinobatkan sebagai wilayah dengan ekonomi paling bebas di dunia, menurut Laporan Tahunan Kebebasan Ekonomi Dunia 2025 yang dirilis oleh Fraser Institute pada Kamis.

Di antara lima bidang penilaian, Hong Kong mempertahankan posisi teratas dalam "kebebasan untuk berdagang secara internasional," sementara mengamankan posisi ketiga dalam "keuangan yang sehat" dan "regulasi," menggarisbawahi keunggulan kota itu dalam pasar bebas dan lingkungan bisnisnya yang terbuka dan efisien.

Selain itu, laporan 38 Indeks Pusat Keuangan Global (Global Financial Centers Index/GFCI) yang dikeluarkan oleh Z/Yen yang berbasis di Inggris dan China Development Institute yang berbasis di Shenzhen mencatat peningkatan empat poin dalam peringkat keseluruhan Hong Kong, yang saat ini berada di angka 764. Hal ini kembali menempatkan Hong Kong di peringkat ketiga secara global, sekaligus mempertahankan peringkat pertama di Asia Pasifik. Secara khusus, kesenjangan peringkat dengan New York dan London semakin menyempit, yang mencerminkan meningkatnya daya saing.

Dalam laporan tersebut, peringkat Hong Kong dalam penawaran teknologi keuangan (fintech) melonjak dari posisi keempat ke posisi pertama di dunia, dan peringkat Hong Kong di bidang "lingkungan bisnis," "infrastruktur," serta "reputasi dan umum" juga terus naik ke peringkat pertama secara global, dan peringkat kedua serta ketiga secara global dalam bidang "sumber daya manusia" dan "pengembangan sektor keuangan."

Selain itu, Hong Kong menduduki peringkat teratas dalam penilaian oleh para praktisi di berbagai sektor industri keuangan, di antaranya mempertahankan tiga posisi teratas secara global di sektor "perbankan," "manajemen investasi," "asuransi," dan "keuangan."

Hong Kong, seperti biasa, akan terus menjunjung tinggi statusnya sebagai pelabuhan bebas, mempertahankan kebijakan perdagangan bebas dan rezim pajak yang sederhana dan rendah, sembari memastikan aliran bebas modal, informasi, barang, dan bakat, dengan sepenuhnya memanfaatkan perannya sebagai "penghubung super" dan "penambah nilai super," ujar seorang juru bicara (jubir) pemerintah Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong.

Dengan dukungan kuat dari pemerintah pusat, Hong Kong telah berkembang menjadi pusat kelas dunia untuk sektor keuangan, pelayaran, dan perdagangan, tambah Lee.

Jubir itu kembali menegaskan bahwa Hong Kong menyambut baik perusahaan-perusahaan dan talenta lokal maupun luar negeri untuk berinvestasi serta mengejar peluang bisnis dan karier.

"Dalam kerangka 'satu negara, dua sistem', Hong Kong tetap mempertahankan keunggulan uniknya dalam hal konektivitas, internasionalisasi, keberagaman, dan inklusivitas. Keunggulan-keunggulan ini, dikombinasikan dengan kebijakan ekonomi serta keuangan yang stabil dan dapat diprediksi, serta lingkungan pasar yang terbuka, efisien, dan adil, terus menarik minat investor, perusahaan, dan talenta global," kata sang jubir.

Kinerja kuat pasar saham Hong Kong, pertumbuhan simpanan bank yang berkelanjutan, serta perluasan sektor pengelolaan aset dan kekayaan merupakan indikator jelas kepercayaan investor internasional terhadap Hong Kong, papar jubir tersebut.

Pasar saham Hong Kong tetap mempertahankan momentum kuatnya. Pada akhir Agustus, jumlah dana yang terkumpul melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) mencapai lebih dari 130 miliar dolar Hong Kong (1 dolar Hong Kong = Rp2.153), hampir enam kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadikan Hong Kong sebagai peringkat pertama di dunia dalam penggalangan dana IPO.

Dalam pidato kebijakan terbarunya yang disampaikan bulan ini, Kepala Eksekutif SAR Hong Kong John Lee juga mengumumkan rencana untuk mempercepat pengembangan sektor pertumbuhan baru guna memperkuat status Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional, termasuk pembentukan pasar perdagangan emas internasional.

Ke depannya, SAR Hong Kong akan terus secara proaktif berintegrasi ke dalam rencana pembangunan nasional secara keseluruhan dan menyelaraskan dengan strategi pembangunan nasional, serta memperkuat konektivitas dengan baik China Daratan maupun dunia, guna menciptakan nilai dan peluang yang lebih besar bagi investor global, tutur jubir tersebut.


"Berbagai survei mengindikasikan bahwa perusahaan asing yang beroperasi di Hong Kong umumnya menyatakan keyakinan yang kuat terhadap sistem hukum kota ini," ungkap jubir itu. "Kinerja luar biasa Hong Kong dalam peringkat internasional semakin mengukuhkan statusnya sebagai lingkungan bisnis yang menarik secara global."

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |