Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengajak santri yang ada di daerahnya untuk terus berperan aktif dalam menjaga nilai kebangsaan serta memajukan peradaban.
"Hari Santri tahun 2025 mengusung tema Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia. Tema ini mencerminkan tekad santri untuk tidak hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman, tetapi menjadi pelaku sejarah baru," kata Rahmat Mirzani Djausal di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan, dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, santri diharapkan dapat menjadi contoh dalam penerapan akhlak, nilai-nilai integritas dan kebangsaan kepada semua orang.
"Selain penerapan akhlak, dan integritas yang menjadi pondasi bangsa kita. Santri juga bisa mengajarkan bagaimana menerapkan kreativitas, kemandirian, disiplin yang telah diajarkan di pondok pesantren," katanya.
Baca juga: Hari Santri, Bupati Situbondo ajak ASN makan nasi "tabhek" ala santri
Dia menjelaskan dalam satu dekade peran pesantren dan santri semakin kuat. Kini santri menghadapi jihad baru yaitu mempertahankan kemerdekaan melalui ilmu pengetahuan, akhlak, dan inovasi.
"Nilai-nilai itu semua diajarkan di Pondok Pesantren dan itu menjadi akar yang harus terus dijaga. Saya berharap semua dapat terus dukung Pondok Pesantren dalam menjaga nilai-nilai tersebut," ucap dia.
Menurut dia, untuk mendukung perkembangan Pondok Pesantren pemerintah kini melibatkan pesantren dalam program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
“Program ini adalah bentuk perhatian negara terhadap kesehatan dan kesejahteraan santri. Santri masa kini harus bisa menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital harus menjadi ladang dakwah baru bagi santri. Kepada seluruh santri, jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawatlah tradisi pesantren, tapi peluklah inovasi zaman,” tambahnya.
Baca juga: Hari Santri, santri diingatkan agar kuasai bahasa asing dan teknologi
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































