Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Afif Nasution memastikan tanggul Sungai Wampu di Kabupaten Langkat yang jebol akibat banjir beberapa waktu lalu, segera diperbaiki guna mengantisipasi hal serupa terjadi lagi.
"Saya pastikan Pemerintah Provinsi Sumut segera memperbaiki tanggul yang jebol di desa ini agar banjir tidak terulang kembali,” katanya setelah meninjau korban banjir di Posko Bencana Desa Air Hitam, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumut, Sabtu.
Kepada puluhan masyarakat Desa Air Hitam, ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk melakukan percepatan perbaikan tanggul tersebut.
Ia juga menyampaikan simpati mendalam kepada warga yang terdampak bencana sudah lebih dari satu pekan mengungsi karena rumah mereka masih terendam.
"Saya pastikan bantuan logistik dari Pemprov Sumut terus disalurkan kepada seluruh masyarakat yang terdampak banjir di Langkat ini," katanya.
Baca juga: 15 kecamatan terdampak banjir di Langkat
Camat Gebang Sofyan Tarigan melaporkan hingga kini wilayah setempat yang meliputi enam desa/kelurahan, beberapa di antaranya masih terendam.
Banjir melanda enam desa/kelurahan, yakni Pekan Gebang, Puluh Manis, Sangga Lima, Dorang, Air Hitam, dan Paya Bengkuang, sejak Rabu (26/11) malam.
Hingga saat ini, masih terdapat enam lokasi pengungsian, yaitu Kantor Hutama Karya, Keripik Cinta, Masjid Pasiran, Masjid Paya Bengkuang, Masjid Air Hitam, dan beberapa rumah warga.
Desa yang masih terendam sampai dengan hari ini, yakni Air Hitam dan Paya Bengkuang. Warga dari dua desa ini yang masih mengungsi berjumlah 170 orang.
Ia mengatakan warga Gebang, Kabupaten Langkat mulai tidur di lokasi pengungsi sejak 26 November 2025.
Sebelumnya, hampir seribu orang mengungsi dari enam desa tersebut, akan tetapi sebagian besar telah kembali ke rumah masing-masing seiring dengan surutnya air.
"Banjir yang terjadi sempat mencapai ketinggian hingga 1,5 meter, namun tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
Terkait dengan layanan kesehatan, ia memastikan Pemerintah Kabupaten Langkat telah menyiagakan tenaga medis di seluruh tempat pengungsian.
"Petugas kesehatan berjaga 24 jam untuk memantau kondisi warga yang mengungsi. Kami pastikan seluruh pengungsi mendapat perhatian penuh dari pemerintah kabupaten," demikian Sofyan.
Baca juga: Salurkan bantuan di Langkat, Wamensos prioritaskan kebutuhan dasar
Baca juga: Kemenkes data fasilitas kesehatan rusak terdampak banjir di Langkat
Baca juga: Viral ibu amuk tim SAR, Basarnas sebut ada evakuasi lain lebih penting
Pewarta: Muhammad Said
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































