Gubernur Banten: MBG siswa Sekolah Khusus perlu perhatian khusus

7 hours ago 3

Serang (ANTARA) -

Gubernur Banten Andra Soni menegaskan pentingnya perhatian khusus dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa Sekolah Khusus (SKh).

Andra Soni dalam keterangannya di Kota Serang, Selasa, menjelaskan, pelaksanaan MBG untuk siswa SKh memerlukan pendekatan khusus, karena harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.

Dalam kesempatan meninjau langsung peluncuran uji coba Program MBG hasil kerja sama Yayasan Inklusi Pelita Bangsa dengan Grab-OVO di SKh Negeri 01 Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (28/4), Andra mengatakan saat ini terdapat sekitar 6.000 siswa SKh di Provinsi Banten yang memerlukan intervensi gizi secara terarah.

"Alhamdulillah, Grab dan OVO secara mandiri melakukan kegiatan ini dengan menggunakan teknologi yang dimiliki. Ini juga menggerakkan ekonomi kelompok UMKM yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami pelemahan," kata Andra.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Banten mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam Program MBG, yang untuk pertama kalinya menyasar siswa berkebutuhan khusus di wilayah Tangerang Raya. Uji coba ini melibatkan 11 SKh dengan sasaran hampir 1.500 siswa dan guru.

Baca juga: BGN: SPPG pasti penuhi kebutuhan khusus penerima MBG jaga inklusivitas

Gubernur juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta untuk memperluas cakupan MBG di seluruh Banten.

"Ini kuncinya bekerja sama, dan alhamdulillah saat ini pihak swasta sudah sama-sama membantu. Di Provinsi Banten ini banyak perusahaan yang ingin berkontribusi dan contoh hari ini yang kita lihat bisa ditiru dan akan kita koordinasikan dengan Badan Gizi Nasional," kata dia.

Ketua Harian Yayasan Inklusi Pelita Bangsa Cahaya Manthovani mengharapkan program ini bisa menjadi awal dari perhatian yang lebih besar terhadap siswa SKh.

"Mungkin ini baru kita saja yang mulai dan diharapkan dengan ini masyarakat lebih terbuka untuk melihat atas pentingnya memberikan perhatian dan kasih sayang," ujarnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam uji coba tersebut. "Kami dari Yayasan Inklusi Pelita Bangsa sangat mengapresiasi semua pihak yang telah membantu dan alhamdulillah kita semua beri hal positif," katanya.

Baca juga: PCO usulkan menu alternatif MBG untuk siswa fobia dan kondisi khusus

Sementara itu, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Reda Manthovani yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, menekankan pentingnya ketepatan menu dan kandungan gizi dalam MBG bagi siswa disabilitas.

"Kalau ini memang harus lebih khusus, harus ada komunikasi. Minimal harus ada komunikasi dengan pihak sekolah agar UMKM yang menyajikan itu benar-benar tepat sasaran, tepat gizinya," kata Reda.

Ia berharap inisiatif ini bisa menjadi pemicu munculnya program serupa di daerah lain. "Memang kami akan mengarah ke sana untuk bisa menularkan ke daerah lain, kami mengharapkan daerah lain yang bergerak, kami hanya trigger (pemicu)," ujar dia.

Baca juga: Wamendag: MBG jangkau siswa berkebutuhan khusus

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Siswanto, unsur Forkopimda Provinsi Banten dan Kota Tangerang Selatan, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, Wali Kota Tangerang Sachrudin, serta perwakilan dari Grab-OVO.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |