Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menilai konsistensi kebijakan antarsektoral pemerintah sangat penting dalam upaya penciptaan lapangan kerja di Indonesia.
Faisal, saat dihubungi, di Jakarta, Selasa, mengatakan pemerintah memiliki peran vital dalam penciptaan lapangan kerja, yang ia nilai secara kuantitas kini semakin berkurang.
“Nah, ini yang berarti membutuhkan kebijakan-kebijakan yang sifatnya adalah mendorong industri, dan juga pelaku sektor-sektor yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan lebih banyak, dan menarik investasi lebih banyak juga,” kata Faisal.
“Dan ini harus betul-betul konsisten antara satu, kebijakan antarsektoralnya, satu sama lain harus sinkron, termasuk juga dengan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter,” ujarnya menambahkan.
Adapun sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025, dengan jumlah pengangguran dari lulusan perguruan tinggi saja tercatat tembus hingga 1,01 juta orang.
Lebih lanjut, BPS juga mencatatkan jumlah pengangguran per Februari 2025 menembus angka hingga 7,28 juta orang, naik sekitar 1,11 persen atau sebesar 83,45 ribu orang.
Angka tersebut pun mengambil porsi 4,76 persen dari angkatan kerja Indonesia.
Faisal menilai, banyak faktor yang menyebabkan angka pengangguran cenderung naik di Indonesia. Salah satunya, adalah adanya efisiensi pekerja karena ada alternatif lain yang lebih murah seiring perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan/AI.
“Itu juga bagian daripada upaya untuk dunia industri untuk melakukan efisiensi. Karena satu ongkos buruh yang semakin meningkat, di sisi yang lain, teknologi menciptakan alternatif-alternatif: mekanisasi dan digitalisasi yang membuat biaya produksi menjadi lebih murah,” kata Faisal.
“Untuk industri yang profit oriented, mau tidak mau (memilih) yang ongkosnya lebih murah dan juga yang bisa menjamin kualitas yang lebih baik dan konsisten itu yang akan dipilih,” ujarnya lagi.
Namun, ia menegaskan bahwa perkembangan teknologi memang tidak bisa dihindari. Saat ini, yang terpenting adalah bagaimana pemerintah dapat menyelesaikan pekerjaan rumah terkait pengangguran yang angkanya terus meningkat.
“Sehingga peran negara untuk kemudian mencari solusi terhadap situasi seperti ini, karena industri melakukan itu untuk menjaga daya saing mereka,” ujarnya.
“Tapi di sisi yang lain, negara juga berperan ke industri untuk memberikan ruang kompetitif, juga ada peran untuk kemudian menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya lagi.
Baca juga: Menaker optimalkan program prioritas untuk ciptakan lapangan kerja
Baca juga: Kadin dorong penciptaan lapangan kerja tangkal dampak PHK industri
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.