Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino menyatakan bahwa Dinas Pendidikan DKI membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membantu mahasiswa kurang mampu yang tak mendapat Program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) Tahap II.
"Itikad baik dari Disdik untuk mencari kolaborator. Melalui Baznas, CSR perusahaan ataupun dari alumni, guna membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu," kata Wibi di Jakarta, Senin.
Ha itu dikatakan Wibi, saat menerima audiensi warga terkait program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) Tahap II. Audiensi tersebut membahas solusi bagi mahasiswa yang belum terakomodasi dalam program bantuan pendidikan.
Sementara Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Raden Gusti Arief Yulifard menekankan pentingnya perhatian bersama terhadap peserta KJMU yang layak, namun terkendala regulasi.
Baca juga: Undip bebaskan pembayaran UKT mahasiswa terdampak banjir Sumatera
Menurut dia, DPRD DKI Jakarta bersama Pemprov DKI perlu mengkaji kembali regulasi yang ada agar kebijakan bantuan pendidikan tetap tepat sasaran, tanpa mengabaikan aspek keadilan sosial.
"Mudah-mudahan ini menjadi kepedulian kita, bagaimana ada 147 kurang lebih peserta yang memang menurut mereka forum ini harus layak untuk sebagai penerima," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menegaskan, tengah mendata dan berkomunikasi dengan perguruan tinggi untuk memberikan kepastian kepada mahasiswa dan orangtua.
Tujuannya agar mahasiswa tidak putus kuliah atau mengalami drop out (DO) akibat kendala pembiayaan. Menunggu skema bantuan melalui KJMU maupun kolaborasi dengan pihak lain.
Baca juga: UMY beri keringanan biaya 26 mahasiswa terdampak bencana Sumatera
"Kami akan komunikasi ke kampus. Kami akan data berapa banyak kampus yang sudah MOU dengan kami," katanya.
Sementara itu, Koordinator Forum Aspirasi Warga untuk KJMU Budi Putra menyampaikan kekhawatiran para orangtua dan mahasiswa. Khususnya terkait kepastian status penerima bantuan. Berharap audiensi bisa memastikan hak ratusan mahasiswa tetap terjamin.
"Hari ini kita bertemu memastikan bahwa hak 147 anak ini terjamin ditetapkan sebagai penerimaan KJMU. Kalau mereka tidak ditetapkan mereka sudah bilang bahwa Januari ini setelah libur semester mereka akan mundurkan diri dari kampus," ucapnya.
Baca juga: Menhan: Jangan biarkan potensi ancaman berkembang tanpa respon
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
















































