Dishub DKI perbaiki 18 lampu lalu lintas rusak imbas aksi ricuh

2 weeks ago 10

Jakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta secara bertahap melakukan perbaikan terhadap 18 lampu lalu lintas (Traffic Light/TL) yang rusak akibat kericuhan yang terjadi beberapa hari terakhir.

"Ada 18 lokasi simpang yang terdampak akibat aksi unjuk rasa. Saat ini secara bertahap kami sedang melakukan perbaikan agar bisa kembali berfungsi," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Syafrin menyebut, beberapa titik sudah kembali berfungsi, salah satunya di kawasan Jatinegara. Sementara itu, untuk simpang Senen dan lampu lalu lintas di beberapa titik lainnya masih dalam proses perbaikan.

Baca juga: Lampu lalu lintas di Jalan Otista Jaktim dirusak massa

"Alhamdulillah untuk simpang Jatinegara sudah berfungsi kembali, sementara simpang Senen masih dalam proses perbaikan dan juga lainnya," ujarnya.

Dia memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mengupayakan agar seluruh lampu lalu lintas yang rusak segera kembali normal guna mendukung kelancaran arus kendaraan di ibu kota.

Berikut 18 Lokasi simpang ataupun ruas jalan yang terdampak akibat unjuk rasa yaitu:

1. TL Matraman (Jalan Matraman - Jalan Pramuka)

2. TL Salemba Dipo (Jalan Salemba Raya - Jalan Diponegoro)

3. TL Otista 3 (Jalan Otista Raya - Jalan Otista 3)

4. TL Otista 1 (Jalan Otista Raya - Jalan Cawang Baru)

5. TL Cawang Kompor (Jalan MT Haryono - Jalan Dewi Sartika)

6. TL PGC (Jalan Raya Bogor - Cililitan - Dewi Sartika)

7. TL Pejompongan BNI

8. TL Penjernihan SPBU

9. TL Kwitang (Jalan Abdurahman Saleh - Jalan Kramat Kwitang)

10. TL Pemuda (Jalan Pemuda - Jalan Pramuka)

11. TL Senen (Jalan Senen Raya - Jalan Kwitang)

12. TL Slipi (Jalan S Parman - KS Tubun- - Gatot Subroto)

13. TL Makam Kalibata (Jalan Pasar Minggu - Jalan Kalibata)

14. TL Bandung 12 (Patung Obor/Pemuda membangun)

15. TL Kuningan (Jalan Gatot Subroto- Jalan Rasuna Said)

16. TL TMII Jakarta Timur

17. TL Permai (pemadam)

18. TL Pospol Cilincing

Adapun gelombang aksi yang dimulai sejak Senin (25/8) di Gedung DPR RI berawal dari keinginan massa membubarkan parlemen, dan menyoroti beberapa kebijakan yang dinilai merugikan rakyat.

Baca juga: Lampu lalu lintas di Jatinegara kembali normal usai kericuhan

Massa mulai dari masyarakat di kalangan buruh, pekerja, hingga pelajar dan mahasiswa berbondong-bondong meramaikan gedung DPR RI dan beberapa titik di Jakarta.

Aksi tersebut berujung ricuh ketika polisi membubarkan massa dengan menyemprotkan gas air mata. Mereka terpencar ke berbagai ruas jalan di Jakarta.

Aksi berikutnya datang dari ribuan buruh pada Kamis (28/8) di Gedung DPR RI sejak pagi hingga siang hari. Namun, pada sore harinya kericuhan pecah di sejumlah titik, termasuk Pejompongan dan Jalan Asia Afrika.

Hari itu bersamaan dengan terjadinya insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21) hingga tewas di kawasan Pejompongan.

Aksi tersebut meluas ke beberapa titik di Jakarta hingga massa nekat merusak sejumlah fasilitas umum mulai dari pos polisi, rambu lalu lintas, hingga pembatas jalan. Bahkan, kendaraan yang berada di gedung rawan pun menjadi tumbal massa karena dibakar.

Baca juga: Kerugian pascademo di DKI Jakarta capai Rp55 miliar

Baca juga: Halte Transjakarta Senen mulai dibersihkan pasca dibakar pendemo

Tak hanya itu, kemarahan berujung pada penjarahan yang terjadi di beberapa rumah politisi mulai dari Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, Surya Utama alias Uya Kuya, Nafa Urbach, hingga kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Barang-barang di rumah tersebut digasak habis, bahkan massa juga meninggalkan jejak berupa coretan di tembok kediaman anggota DPR RI.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |