Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menilai pelatihan berbasis kompetensi (PBK) memiliki peran penting dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan nasional.
“Pelatihan ini adalah bukti komitmen dan langkah strategis kita dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan nasional,” kata Wamenaker dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Adapun PBK sendiri merupakan hasil kerja sama Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kemnaker di berbagai daerah dengan pemerintah daerah/kabupaten. Salah satu yang telah diresmikan oleh Wamenaker adalah PBK kerja sama antara BBPVP Medan dengan Pemerintah Kabupaten Toba.
Pada kesempatan yang sama, ia juga membuka proses rekrutmen peserta Pelatihan Bahasa Jepang untuk skema Caregiver dan Food Processing yang merupakan kerja sama dengan Hinode General Welfare Group.
Baca juga: Menaker ajak generasi muda perkuat skill hadapi tantangan industri
“(Ini) Sebagai upaya memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan kualitas kompetensi tenaga kerja daerah, sekaligus membuka peluang penempatan tenaga kerja terampil ke Jepang,” katanya.
Wamenaker menjelaskan bahwa BBPVP termasuk di Medan terus menguatkan tiga strategi utama peningkatan kompetensi, yakni menyasar pemuda untuk menekan tingkat pengangguran terbuka (TPT) usia muda, menghadirkan pelatihan sesuai kebutuhan industri, serta membekali masyarakat dengan keterampilan wirausaha agar pekerja informal dapat naik kelas.
Ia menilai, langkah aktif yang dilakukan pemkab dalam mengidentifikasi potensi tenaga kerja daerah, bersama dengan kolaborasi pusat dan daerah mampu membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di sisi lain, pria yang akrab disapa Ferry itu juga menyoroti pentingnya peningkatan layanan kuliner agar potensi Kabupaten Toba sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas dapat optimal.
Baca juga: Kemnaker perkuat kompetensi SDM vokasi melalui sistem berbasis digital
“Karena itu, pelatihan peracikan kopi dan pembuatan roti dinilai sangat relevan untuk membuka peluang usaha dan memperkuat sektor wisata,” ujarnya.
Melalui pelatihan coffee brewing dan bakery, peserta dibekali keterampilan teknis, kreativitas, dan pemahaman cita rasa lokal. Program ini diharapkan mengurangi skill mismatch serta mencetak tenaga kerja yang kompetitif di industri maupun wirausaha.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































