Jakarta (ANTARA) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mencatatkan pertumbuhan pada fungsi intermediasi bisnis, dengan total kredit dan trade finance konsolidasian sebesar Rp192,7 triliun, tumbuh 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year).
“Sepanjang periode tiga bulan pertama 2025, Danamon terus menjaga momentum pertumbuhannya, dengan kinerja yang baik pada sisi penyaluran pinjaman dan penghimpunan dana, serta dengan kualitas aset yang tetap terjaga dengan baik," kata Direktur Utama Danamon D Ejima dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Ejima menuturkan di sisi pendanaan, Danamon membukukan dana pihak ketiga sebesar Rp151,7 triliun, meningkat 6 persen secara year-on-year (yoy).
Dengan tetap menjaga kualitas aset bersamaan dengan pertumbuhan bisnis, Danamon mencatat pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) konsolidasian sebesar Rp2 triliun.
Dari sisi intermediasi, pertumbuhan penyaluran kredit Danamon didorong oleh pertumbuhan dua digit pada lini bisnis Enterprise Banking and Financial Institution, SME Banking, dan Consumer Banking.
Pertumbuhan ini juga terlihat pada sisi penghimpunan dana, dengan pertumbuhan pendanaan granular yang stabil, sebesar 6 persen yoy.
Di tengah penyaluran kredit yang terus bertumbuh, Danamon tetap memprioritaskan pengelolaan kualitas aset dan manajemen risiko dengan selalu berpegang pada prinsip kehati-hatian.
Hal ini tercermin pada rasio loan at risk (LAR) sebesar 10,4 persen per 31 Maret 2025, lebih baik 160 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Rasio NPL bruto pada waktu yang sama adalah sebesar 1,9 persen, 30 basis poin lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun kualitas kredit di kuartal I-2025 semakin membaik, Danamon tetap mempersiapkan pencadangan yang memadai, yang ditunjukkan oleh rasio cakupan NPL (NPL coverage ratio) yang mencapai 283,3 persen, atau tumbuh 21,5 poin persentase dibanding tahun sebelumnya.
Pendapatan operasional Danamon pada kuartal I-2025 adalah Rp4,7 triliun, stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Danamon membukukan laba bersih untuk periode ini sebesar Rp757 miliar.
Capaian ini didukung dengan biaya kredit (cost of credit) yang lebih rendah, dengan penurunan sebesar 11 persen yoy.
Dalam sisi rentabilitas, margin bunga bersih (NIM) Danamon pada kuartal I-2025 adalah sebesar 7,1 persen.
Pada ekosistem haji dan umrah, sepanjang kuartal I-2025, Danamon menjalin kemitraan bersama dengan biro perjalanan ibadah, dengan pertumbuhan sebesar 140 persen yoy.
Penghimpunan dana dari asosiasi, biro perjalanan dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada kuartal I-2025 tumbuh 468 persen yoy, bersamaan dengan pertumbuhan jumlah nasabah sebesar 57 persen yoy.
Dalam hal solusi perbankan digital, D-Bank PRO, solusi perbankan digital personal Danamon, mencatatkan pertumbuhan jumlah transaksi yang diproses sepanjang kuartal I-2025 sebesar 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan nilai transaksi sebesar 32 persen yoy.
Danamon Cash Connect, solusi perbankan digital untuk korporasi dan pemilik bisnis, mencatatkan pertumbuhan jumlah transaksi yang diproses sepanjang kuartal I-2025 sebesar 17 persen yoy, dengan pertumbuhan nilai transaksi sebesar 21 persen yoy.
Pada kuartal I-2025, Danamon turut melakukan transformasi terhadap 12 kantor cabang di seluruh Indonesia.
Transformasi pada kantor cabang Danamon turut menghadirkan nasabah baru dengan pertumbuhan 44 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: RUPST Bank Danamon menyetujui pembayaran dividen Rp1,1 triliun
Baca juga: Danamon perkenalkan lagi kartu kredit Amex Gold dengan keunggulan baru
Baca juga: Topang industri otomotif, Danamon prediksi daya beli bakal pulih
Baca juga: Danamon ungkap prospek industri otomotif 2025 berpotensi membaik
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025