Jakarta (ANTARA) - Petugas pemadam kebakaran berhasil menghentikan potensi penyebaran api dalam kebakaran puluhan rumah di Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Senin.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin menyebut kebakaran hebat itu kini hanya menyisakan sekitar empat titik api yang perlu dipadamkan.
"Pemadaman sudah berhasil kita lakukan. Potensi penyebaran sudah tidak ada. Sampai sore ini hanya tersisa 3-4 titik api saja," kata Syarif di Jakarta, Senin.
Baca juga: 70 rumah di Tambora Jakbar ludes terbakar
Syarif menyebut, titik-titik api itu tersisa pada bangunan dari struktur kayu yang mudah terbakar. "Titik-titik api sisa itu ada di bangunan-bangunan berkayu, yang mudah terbakar. Tapi sudah dipastikan tidak menyebar lagi," kata Syarif.
Sebagian petugas Damkar serta unit kendaraan pemadam pun telah ditarik dari lokasi kebakaran sekitar pukul 17.30 WIB.
"Sebagian armada sudah kita tarik dari lokasi. Sebagian masih di sana untuk penuntasan," tutur Syarif.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 70 unit rumah di Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat ludes terbakar, pada Senin pagi sekitar pukul 08.35 WIB.
Baca juga: Polisi buka posko layanan bagi korban kebakaran Tambora
"Data info awal dari petugas kami, kita mendata 70 rumah yang terbakar. Untuk data sementara ya, kita nanti minta informasi ke RT/RW-nya," katanya.
Jumlah itu berpotensi bertambah karena saat ini masih melakukan pendataan.
Hingga kini, terdapat 400 lebih warga yang kehilangan rumah serta harta benda, bahkan beberapa warga juga ada yang mengalami luka-luka.
"Dari warga ada yang luka terbakar karena berusaha memadamkan api. Sudah dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Ada dua orang alami luka bakar ringan," kata dia.
Pihaknya menurunkan 145 personel dengan 29 kendaraan pemadam untuk mengatasi kebakaran tersebut.
Baca juga: Jakbar upayakan pemenuhan kebutuhan dasar korban kebakaran Tambora
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.