Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog memastikan kesiapan menyalurkan 52.400 ton jagung pakan kepada 2.109 peternak melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Jagung sesuai mandat Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Kami siap melaksanakan penyaluran SPHP jagung 2025 melalui koperasi dan asosiasi yang ditetapkan," kata Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Penugasan tersebut berdasarkan surat dari Kepala Bapanas Nomor 262/TS.02.02/K/9/2025 tanggal 23 September 2025. SPHP Jagung itu akan disalurkan kepada 2.109 peternak ayam ras petelur mandiri dengan harga Rp5.500 per kilogram (kg) di tingkat peternak.
"Kami berkomitmen memastikan program ini berjalan tepat sasaran, tertib administrasi, serta memberikan manfaat nyata bagi peternak maupun petani,” ujar Rizal.
Dikatakan kebijakan harga jagung Rp5.500/kg itu dirancang dengan skema yang menguntungkan kedua belah pihak. Petani tetap menerima harga yang baik (lebih tinggi dibanding harga sebelumnya Rp3.150–Rp4.500).
Sementara peternak bisa memperoleh jagung dengan harga terjangkau karena biaya distribusi dan pengolahan ditanggung pemerintah.
Rizal menyebutkan ketersediaan cadangan jagung pemerintah (CJP) yang dikelola Bulog saat ini sekitar 71 ribu ton, di mana 52.400 ton dilepas untuk SPHP tahun ini.
Pemerintah optimistis stabilisasi harga pakan akan tercapai, produktivitas peternak meningkat dan masyarakat mendapat manfaat langsung berupa ketersediaan telur serta daging ayam yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan SPHP jagung bertujuan untuk stabilisasi pasokan sekaligus menekan harga jagung pakan di tingkat peternak yang kemudian akan mempengaruhi kepada harga telur dan daging ayam.
Ia mengatakan program itu merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya menjaga harga petani sekaligus melindungi peternak.
"Langkah ini adalah implementasi nyata perintah Presiden. Kita menjalankan perintah Presiden Prabowo, jaga harga petani, jaga harga peternak," ujar Arief.
Ia menegaskan pemerintah hadir melalui Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Bapanas dan Bulog untuk memastikan harga tetap stabil.
"Jagung 'ready stock' dan siap didistribusikan, dengan anggaran Rp78 miliar dari Bapanas. Peternak mandiri dan peternak rakyat menjadi prioritas utama sampai akhir tahun,” tegasnya.
SPHP jagung 2025 menyasar kepada 2.109 peternak mandiri yang terdiri dari 192 peternak mikro, 1.693 peternak kecil, dan 224 peternak menengah yang tersebar di 16 provinsi.
Provinsi dimaksud adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Banten, D.I. Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, NTB, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Penerima Program SPHP jagung tahun 2025 telah melalui verifikasi bersama antara Bapanas dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian serta Perum Bulog.
Baca juga: Bapanas sebut jagung SPHP sudah bisa dibeli peternak mulai hari ini
Baca juga: SPHP Jagung, pemerintah siapkan Rp78,6 miliar bantu peternak unggas
Baca juga: Pemerintah siap salurkan 52,4 ribu ton jagung SPHP
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.