Jakarta (ANTARA) - Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mengajak masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) untuk berdaya dengan bertani dan beternak di halaman sendiri guna mengentaskan kemiskinan.
Deputi Bidang Percepatan Fasilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan BP Taskin, Zaidirina mengemukakan dalam rangka mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), BP Taskin juga mendirikan dapur khusus Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bahan-bahan makanannya disuplai dari peternakan dan pertanian lokal milik masyarakat setempat.
Baca juga: Dinkes Papua Barat fokus periksa kesehatan masyarakat di daerah 3T
"Ada dapur khusus dari BP Taskin, kemudian kita juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, ada program pekarangan makan bergizi, program pangan bergizi yang nanti akan dikolaborasikan bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) dan sebagainya," katanya di Jakarta, Selasa.
Zaidirina menjelaskan BP Taskin juga akan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan koperasi desa (Kopdes) Merah Putih untuk menampung hasil pertanian dan peternakan milik masyarakat, kemudian menjual bahan-bahan pangan yang dihasilkan.
"Kemudian, kita juga akan membuat ekosistem yang intinya kita membuat industri untuk dilaksanakan oleh rakyat miskin, kemudian dimanfaatkan dan dikerjakan oleh mereka, hasilnya juga dibeli dan dimanfaatkan oleh rakyat miskin dengan harga pokok produksi tanpa harga tambahan," ujar dia.
Saat ini, lanjut dia, salah satu pilar dari rencana induk BP Taskin yang sedang berproses, untuk payung hukumnya agar menjadi Peraturan Presiden, yakni membangun ekosistem industrialisasi melalui ekosistem Semi-Closed Loop Supply Chain (SCLSC), atau sistem rantai pasok semi tertutup.
Baca juga: Menkominfo: BTS 4G di daerah 3T tingkatkan produktivitas masyarakat
Baca juga: BBM Satu Harga geliatkan ekonomi masyarakat daerah 3T
Sistem tersebut memungkinkan masyarakat untuk menjual produk bekas atau limbah hasil produksi ke produsen dan didaur ulang agar tetap menghasilkan keuntungan.
"Usaha itulah yang akan kita bentuk nanti di kantong-kantong kemiskinan, di 3T yang ada dapurnya," ucapnya.
Sementara itu, Deputi Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional (BGN), Suardi Samiran menyatakan peluang pemberdayaan masyarakat miskin ada di tangan para kepala desa untuk bersama-sama mengerahkan warganya agar beternak dan bertani di halaman sendiri.
"Peluang itu ada di masyarakat, di kabupaten-kabupaten, kepala-kepala desa itu kini sudah mengerahkan masyarakatnya, minimal bertanam di halaman, termasuk ikut beternak di rumah masing-masing, selain peternak-peternak besar yang sudah ada," ujar Suardi.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.