BNPT: Bangun kesiapsiagaan nasional lewat pemberdayaan masyarakat

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menekankan pentingnya membangun kesiapsiagaan nasional, salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat, dalam upaya membangun ketahanan desa dari ideologi kekerasan.

"Hari ini, kita bersama menyaksikan banyak yang hadir menunjukkan keseriusan niat warga Desa Sidajaya dalam menjaga kedaulatan ideologi dari tingkat desa," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono dalam Kegiatan Kerukunan Beragama dan Toleransi melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat di Desa Sidajaya, Subang, Sabtu (13/12).

Seperti dikonfirmasi di Jakarta, Senin, Kepala BNPT menjelaskan pemberdayaan masyarakat dalam melawan ideologi radikal terorisme merupakan salah satu bentuk nyata dari sinergi pertahanan dan keamanan.

Dikatakan bahwa hal tersebut merupakan implementasi sasaran strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029.

Sebagai upaya mewujudkan prioritas nasional RPJMN, BNPT memiliki empat kegiatan prioritas, di mana salah satunya merupakan sinergi pertahanan dan keamanan dalam rangka pencegahan terorisme.

"Pencegahan terorisme ini salah satunya kesiapsiagaan nasional, yaitu melalui pemberdayaan ucapnya.

Baca juga: Kemendes-BNPT kolaborasi berdayakan ekonomi untuk desa siap siaga

Selain sinergi pertahanan dan keamanan, Eddy juga mengatakan kegiatan tersebut juga mendukung prioritas nasional RPJMN, yakni penguatan penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan alam dan budaya, serta peningkatan toleransi antar-umat beragama guna mewujudkan fondasi masyarakat yang adil dan makmur.

Kegiatan silaturahim itu juga merupakan penjabaran dari RPJMN, yaitu menciptakan keselarasan hidup yang harmoni antara alam dan manusia serta kerukunan antar umat beragama.

Dia juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi menyeluruh dalam strategi penanggulangan terorisme dari hulu hingga ke hilir dan berharap Desa Sidajaya akan menjadi desa percontohan dalam hal kerukunan beragama dan toleransi.

"Kita saksikan bersama kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, agar desa ini menjadi desa percontohan kedepannya bagi lingkup nasional," ucap Eddy.

Baca juga: BNPT bangun sinergi dengan ulama rawat nilai-nilai kebangsaan

Senada, Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi turut memberikan atensi khusus terhadap dinamika pembangunan di wilayahnya.

Ia menyoroti perkembangan wilayah seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) harus dibarengi dengan kewaspadaan yang tinggi.

"Subang ada kawasan ekonomi khusus yang berpotensi menjadi jalan masuknya paham radikal terorisme, maka kami berharap Subang dapat memperkuat kewaspadaan dan toleransi serta memperluas kontribusi daerah dalam mendukung pencegahan terorisme," ujar Agus pada kesempatan sama.

Sementara itu, perwakilan siswa SMKN 1 Cipunagara Subang, Arka Ruhiyat, yang hadir sebagai peserta, berkomitmen untuk menjadi agen perubahan dengan menyebarkan berbagai nilai toleransi di lingkungan sekolahnya.

"Acaranya sangat bermanfaat untuk siswa dan kami semakin bersemangat untuk menyebarkan toleransi di sekolah," ujar Arka.

Selain pelajar dan unsur pemerintah setempat, acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh lintas agama, tokoh organisasi masyarakat, dan tokoh budaya lokal.

Baca juga: BNPT antisipasi serangan terorisme jelang Natal dan tahun baru

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |