BNN terima kunjungan delegasi Rusia perkuat pencegahan narkotika

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menerima kunjungan delegasi Rusia dalam rangka penguatan kerja sama di bidang pemberantasan narkotika di Jakarta, Selasa.

Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom mengatakan pertemuan antara BNN RI dengan Rusia bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam upaya pemberantasan narkoba melalui pertukaran informasi operasional dan pelatihan.

"Sejak tahun 2022, kami telah melakukan kesepakatan, seperti pertukaran informasi operasional tentang kejahatan narkoba dan program pelatihan baik dari segi investigasi, teknik pengawasan, maupun pemanfaatan teknologi," kata Marthinus, seperti dikonfirmasi.

Marthinus menyambut baik kerja sama dengan pemerintah Rusia dan menyatakan komitmennya untuk terus menjalin sinergi dengan mitra internasional dalam menghadapi ancaman narkoba.

Baca juga: BNN: Masalah narkoba tak hanya berkaitan dengan hukum tapi ekonomi

Begitu pula dengan delegasi Rusia yang siap memberikan bantuan berupa teknologi dan program pelatihan guna memberantas peredaran narkotika.

Diharapkan bahwa audiensi kali ini dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan efektivitas upaya bersama dalam memerangi peredaran gelap narkotika internasional.

Di akhir pertemuan, Kepala BNN RI dan Wakil Menteri Dalam Negeri Rusia Zubov Igor bertukar cendera mata sebagai bentuk apresiasi dan penyambung silaturahim antara Indonesia dan Rusia.

Adapun Igor hadir dalam pertemuan bersama Kepala Kantor Sekretaris Negara Wakil Menteri Dalam Negeri Rusia Bogatyrev Vladimir dan Sekretaris Ketiga Kedutaan Besar Rusia di Indonesia Gainulina Elvira.

Baca juga: BNN: Potensi kerusakan struktur sosial akibat narkoba harus dicegah

Sebelumnya, Indonesia dan Rusia telah meningkatkan kerja sama dalam upaya pemberantasan peredaran gelap narkotika, terutama yang melibatkan jaringan Rusia, melalui pertukaran informasi guna membantu penyelidikan.

Kepala BNN RI menyebutkan terdapat beberapa kasus narkotika di Indonesia yang melibatkan jaringan Rusia, khususnya di Provinsi Bali. Pada tahun 2023, terdapat lebih dari 40.000 warga negara Rusia yang melakukan kunjungan ke Bali dengan berbagai kepentingan.

"Namun, sangat disayangkan beberapa di antaranya justru terlibat dalam kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika," ujar Komjen Pol. Marthinus saat menerima audiensi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Federasi Rusia untuk RI di Jakarta, Senin (11/11/2024), seperti dikonfirmasi.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |