Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia DKI Jakarta menyatakan bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) diyakini dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru, inklusif dan berkelanjutan di Jakarta.
“Parekraf bukan cuma rekreasi dan hiburan tapi juga motor penggerak ekonomi rakyat, sumber devisa hingga identitas suatu budaya dari kota,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Iwan Setiawan dalam Jakarta Economic Forum (JEC) 2025 di Hotel Kempinski Jakarta, Rabu.
Menurut dia, hal itu ditopang dengan data kontribusi sektor jasa yang mencapai 54,6 persen terhadap ekonomi Jakarta.
Ia mengatakan sejumlah kota besar di dunia sudah membuktikan bahwa bidang pariwisata dan ekonomi kreatif mampu menjadi katalis inovasi daya saing global.
Baca juga: Separuh ekonomi Jakarta ditopang sektor jasa
Menurut Iwan, Jakarta juga memiliki pondasi yang kuat dalam bidang pariwisata mulai dari warisan budaya Betawi, kawasan pesisir di Kepulauan Seribu, bangunan heritage hingga infrastruktur modern yang terus berkembang
Sementara modal besar Jakarta di bidang ekonomi kreatif mulai dari sektor kuliner, busana dan industri perfilman.
Ia mengatakan potensi Jakarta ini setara dengan kota-kota global dan yang dibutuhkan saat ini adalah kolaborasi erat antara pemerintah dengan pemangku kebijakan, pelaku usaha, masyarakat dan lainnya yang tidak berjalan sendiri-sendiri.
“Semua bergerak terorkestrasi dalam satu sistem kota kreatif yang berdaya saing,” kata Iwan.
Bank Indonesia sebagai mitra Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap berperan jaga stabilitas faktor ekonomi, mendorong digitalisasi pembayaran, memberdayakan UMKM agar ekosistem ekonomi berkembang cepat inklusif dan berkelanjutan
“Kami berharap forum Jakarta Economic Forum ini mampu merumuskan kebijakan, rencana aksi yang menguatkan Jakarta sebagai kota global berdaya saing dan berkelanjutan,” ucapnya.
Baca juga: Sinergi BI dan Pemprov DKI percepat pertumbuhan investasi di Jakarta
Baca juga: Jakarta bisa sumbang 75 persen transaksi QRIS nasional
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































