Palu (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengatakan insentif likuiditas makro prudensial sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga Agustus 2025 telah mencapai Rp77 triliun.
"Bank Indonesia menjadi katalisator dalam mendorong pertumbuhan sektor UMKM dalam negeri supaya mereka semakin maju dan mandiri," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti saat menghadiri gelar Karya Kreatif Sulawesi Tengah (KKST) 2025 di Palu, Rabu.
Ia mengemukakan kebijakan itu dilakukan guna meningkatkan likuiditas bank dan memudahkan akses UMKM terhadap pembiayaan.
Fokus kebijakan, katanya, diarahkan pada sektor-sektor prioritas dan UMKM menjadi salah sektor utama mendapat dukungan. Insentif itu memungkinkan bank menyalurkan lebih banyak kredit kepada sasaran prioritas supaya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
"Insentif likuiditas makro prudensial pada usaha mikro telah disalurkan sebanyak Rp21 triliun. Secara keseluruhan insentif kami berikan kepada sektor-sektor strategis lainnya sudah mencapai Rp384 triliun," ujarnya.
Baca juga: BI catat modal asing masuk bersih Rp6,43 triliun pada 6-9 Oktober 2025
Dari kebijakan diterapkan BI, dia mengharapkan, menjadi gerakan yang semakin memperkuat ketahanan UMKM dalam menjalankan usaha, sehingga mereka semakin tumbuh.
Pihaknya juga memperkuat dan mempermudah sistem pembayaran menggunakan QRIS saat bertransaksi belanja. Sistem itu telah diterapkan kepada UMKM dan sektor strategis lainnya.
"Dalam setahun penggunaan QRIS di Sulawesi Tengah (Sulteng) tumbuh 101,8 persen dan tercatat 20,9 juta transaksi. Saat ini ada sekitar 352 ribu pengguna aktif, secara nasional sekitar 60 juta pengguna aktif QRIS," kata dia.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulteng Irfan Sukarna mengemukakan gelar Karya Kreatif Sulawesi Tengah salah satu upaya memberdayakan UMKM di daerah tersebut, supaya mereka bisa naik kelas dan tangguh menghadapi berbagai tantangan bisnis maupun ekonomi.
Kegiatan itu berfokus pada pemberdayaan melalui pameran, pelatihan, dan perluasan akses pembiayaan kredit bagi pelaku usaha.
"KKST diikuti 31 pelaku UMKM dari berbagai kabupaten/kota di Sulteng, menampilkan beragam produk kreatif hasil karya pelaku usaha binaan BI sebagai representasi dari 172 UMKM binaan KPwBI," kata dia.
KKST dilaksanakan selama lima hari, 15-19 Oktober 2025, dengan tema diusung "Mendorong komoditas unggulan UMKM tangguh, berdaya saing, dan mendunia".
Baca juga: BI: Insentif KLM capai Rp376 triliun hingga minggu pertama Juli 2025
Baca juga: BI: ULN RI tumbuh melambat pada Agustus, capai 431,9 miliar dolar AS
Baca juga: BI: Nilai transaksi selama ISEF tahun ini meningkat jadi Rp3,1 triliun
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.